Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

5 Jembatan Unik di Indonesia, Tak Sekadar Sarana Penghubung

Sejumlah jembatan di Indonesia ini memiliki keunikan tersendiri bila dilihat dari bentuk, fungsi, lokasi, dan sebagainya.

9 Oktober 2022 | 07.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jembatan di Indonesia yang menjadi sarana penghubung dua tempat yang dipisahkan oleh sungai, jurang, dan sebagainya. Di dalam perkotaan biasanya juga sering dibangun jembatan diatas jalan atau biasa disebut fly over untuk mengurai arus kendaraan dan meningkatkan efesiensi dalam berkendara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah jembatan di Indonesia ini memiliki keunikan tersendiri bila dilihat dari bentuk, fungsi, lokasi, dan sebagainya. Berikut 5 jembatan unik yang tersebar di wilayah Indonesia:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jembatan Kelok Sembilan

Jembatan ini berada di jalur perlintasan dari Bukit Tinggi ke Pekanbaru dan sebaliknya. Pengguna jalan yan melintas biasanya akan mampir untuk sekadar meliat keunikan jembatan ini.

Keunikan Jembatan Kelok Sembilan ini ialah lokasinya berada di antara perbukitan sehingga menjadi salah satu ikon wisata Sumatera Barat. Nama tersebut diambil karena desainnya yang berkelok-kelok, bahkan jika lihat dari atas mirip angka 9. Meski diresmikan pada 2013, usia jembatan yang memiliki panjang mencapai 2,5 kilometer itu disebut-sebut telah berusia 107 tahun. Kabarnya jembatan unik ini dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1910.

Jembatan Akar Bayang

Jembatan akar Bayang berada di Kampung Pulut, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara. Jembatan ini menghubungkan Kampung Pulut-pulut dan Kampung Lubuk Silau. Di bawah jembatan ini, terdapat Sungai Bayang yang mengalir deras dan berbatu.

Sesuai dengan namanya, komponen dari jembatan ini adalah jalinan akar pohon beringin yang berada di kedua sisi sungai. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 15 meter, tingginya berada 10 meter dari muka air sungai.

Meski telah berusia ratusan tahun, jembatan akar ini masih tetap kokoh. Namun saat ini untuk menjaga keutuhan jembatan akar, telah dipasang sling dari kawat besi guna supaya jembatan akar ini lebih kuat dalam menahan beban yang ditopangnya.

Sebelum sampai Jembatan Akar Bayang terdapat objek wisata Air Terjun Bayang Sani. Tiket masuk objek wisata ini adalah Rp 5.000 dan parkir motor Rp 3.000, dari pintu masuk tempat pembelian tiket, setiap pengunjung akan menuruni anak tangga, lalu sampailah di Jembatan Akar Bayang yang unik ini.

Jembatan Ampera, Palembang

Jembatan Ampera terletak di kota Palembang yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Jembatan ini merupakan simbol kota yang menjadi kebanggan masyarakat palembang. 

Jembatan Ampera mempunyai panjang lebih dari 1.000 meter dengan lebar 22 meter dengan ketinggian mencapai 63 meter. Pada masanya, Jembatan Ampera tercatat sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara.

Ide pembangunan Jembatan Ampera sebenarnya sudah ada sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda di tahun 1906 dengan tujuan utama untuk menghubungkan dua daerah di Palembang yang terpisah oleh Sungai Musi, yaitu seberang ilir dengan seberang hulu. Namun ide tersebut baru terealisasi pada tahun 1957.

Di awal pembangunannya, Jembatan Ampera sengaja dirancang agar bagian tengah jembatan bisa diangkat sehingga kapal-kapal besar bisa melintas Sungai Musi tanpa tersangkut badan jembatan. Pengangkatan badan jembatan dilakukan dengan cara mekanis, yaitu dengan menggunakan dua bandul pemberat yang masing-masing mempunyai bobot sekitar 500 ton, bandul tersebut terdapat di kedua menaranya. Kecepatan membuka jembatan sekitar 10 meter/ menit, dan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk membuka jembatan secara penuh.

Kini, Jembatan Ampera sudah tidak dibuka kembali, selain sudah tidak dilintasi perahu besar, waktu yang lama untuk membuka jembatan akan menganggu arus lalu lintas yang ada di atasnya. Saat fungsi terbuka jembatan tidak digunakan lagi, maka bandul seberat 500 ton yang ada di kedua menara jembatan diturunkan demi pertimbangan keamanan.

Jembatan Rengganis, Ciwidey, Bandung

Jembatan Gantung Rengganis menjadi destinasi wisata menarik di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Letaknya sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Bandung atau 34 kilometer dari Gerbang Tol Soreang.

Lokasi Jembatan Gantung Rengganis berada di dekat kawasan wisata Situ Patengan. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 370 meter, mengalahkan panjang Jembatan Situ Gunung di Sukabumi dengan 243 meter. Setiap orang yang akan melalui jembatan harus membeli tiket seharga Rp 10-15 ribu.

Setelah memperlihatkan tiket, petugas memasangkan sabuk pengaman di pinggang pengunjung. Petugas itu juga menunjukkan cara mengaitkan sabuk tersebut ke kabel besi di bawah pegangan jembatan. Saat itu pula, wisatawan diperingatkan untuk hanya boleh berada selama 15 menit di jembatan. 

Jembatan Gantung Rengganis memiliki ketinggian sekitar 70 meter di ujung dan 40 meter di tengah. Ketika berjalan beberapa puluh meter di jembatan gantung itu, wisatawan akan merasakan jembatan bergoyang. Sembari jalan diatas jembatan, wisatawan juga akan disuguhi pemandangan lembah, hutan dan hamparan kebun teh.

Jembatan Siak, Riau

Jembatan megah dengan dua menara yang tingginya 80 meter ini terletak di Riau. Hal unik dan menjadi daya tarik jembatan ini adalah ada dua restoran di atas jembatan yang bisa dikunjungi. Untuk bisa mendapatkan pengalaman tersebut, pengunjung akan diangkut oleh lift khusus dan memesan menu dari restoran tersebut.

NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus