Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Joged Bumbung, salah satu tari tradisional Bali, kini menjadi sorotan karena berbagai pelanggaran etika yang kerap terjadi. Pemerintah Provinsi Bali baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran Nomor 18 Tahun 2024 yang berisi aturan resmi terkait tarian tersebut.
Aturan tersebut didasarkan pada Ilikita atau pakem resmi dari Majelis Kebudayaan Bali dan bertujuan mengembalikan kesucian dan estetika tarian ini. Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha, menjelaskan bahwa peraturan ini juga mengatur kostum, gerakan, dan penyelenggaraan agar tidak melibatkan unsur pornografi yang mencederai nilai budaya Bali.
“Melarang pagelaran joget jaruh, baik di tayangan langsung maupun media sosial, berusaha juga menghapus, bersama-sama bupati, wali kota, desa adat, dan seluruh tokoh ikut berpartisipasi memberantas joget porno itu,” tutur Arya, disadur dari Antara.
Tarian Joged Bumbung yang semula diciptakan sebagai hiburan rakyat di masa sulit tahun 1940-an kini diharapkan kembali menjadi hiburan yang mendidik sekaligus menjaga nilai tradisi Bali.
Selain Joged Brumbung, masyarakat Bali dikenal sering mengadakan festival maupun acara adat yang menampilkan berbagai macam tari. Berikut ini adalah tujuh tarian asal Pulau Dewata.
1. Tari Sanghyang Dedari
Tari Sanghyang Dedari adalah tarian sakral yang melibatkan dua gadis muda yang dirasuki roh suci. Tarian ini tidak menggunakan alat musik melainkan diiringi kidung suci para pemangku. Bertujuan membersihkan desa dari pengaruh roh jahat, tarian ini menjadi simbol permohonan masyarakat untuk kesuburan, kesehatan, dan keselamatan desa.
2. Tari Pendet
Awalnya merupakan bagian dari upacara keagamaan, Tari Pendet kini telah berkembang menjadi tarian penyambutan dan hiburan. Tarian yang menggunakan iringan gamelan gong kebyar ini diciptakan oleh I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng pada 1950 dan terus dikembangkan hingga bisa ditampilkan secara massal. Dengan gerakan dinamis dan membawa bokor berisi bunga sebagai simbol penghormatan kepada dewa, Tari Pendet menjadi salah satu tarian paling ikonik di Bali.
3. Tari Panji Semirang
Berdasarkan maritim.go.id, tarian ini diperkenalkan oleh I Nyoman Kaler pada 1942. Tari Panji Semirang mengisahkan petualangan putri Galuh Candrakirana yang menyamar sebagai pria bernama Raden Panji untuk mencari kekasihnya. Selain menampilkan keindahan gerakan, tarian ini juga mengandung nilai sejarah dan edukasi, menjadikannya salah satu tarian populer di Bali.
4. Tari Legong
Legong merupakan tarian klasik yang mencerminkan keanggunan dan kelihaian para penari muda Bali. Dengan gerakan luwes yang terikat gamelan Semar Pagulingan, tarian ini dipercaya berasal dari mimpi seorang pangeran Sukawati di abad ke-18.
5. Tari Kecak
Diciptakan Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman bernama Walter Spies, Tari Kecak merupakan drama tari kolosal yang melibatkan puluhan penari pria yang duduk melingkar. Mengambil cerita dari kisah Ramayana, tarian ini menggambarkan perjuangan Rama menyelamatkan Shinta.
6. Tari Barong
Tari Barong adalah tarian yang menggambarkan pertarungan antara kebaikan, yang diwakili oleh Barong, dan kejahatan, yang diwakili oleh Rangda. Tarian ini melibatkan alur cerita yang intens dengan iringan gamelan khas Bali. Sebagai bagian dari ritual keagamaan, Tari Barong menjadi lambang perlindungan dan keseimbangan di tengah masyarakat.
7. Tari Janger
Tari Janger adalah seni pertunjukan Bali yang mencerminkan kemesraan antara pemuda dan pemudi melalui gerakan dinamis dan penuh semangat. Tarian ini dibawakan oleh sepuluh pasang penari laki-laki dan perempuan, diiringi nyanyian berbahasa Bali yang disebut Janger, dengan irama cepat dan riang.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | DINI DIAH | ANTARA | MARITIM.GO.ID
Pilihan Editor: Didik Nini Thowok Mengapresiasi Maraknya Konten Joget TikTok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini