Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Asal Usul dan Ritual Phuket Vegetarian Festival

Phuket Vegetarian Festival digelar mulai 3 hingga 12 Oktober 2024

2 Oktober 2024 | 19.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Phuket Vegetarian Festival salah satu acara menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Digelar selama sembilan hari mulai 3 hingga 12 Oktober 2024, festival ini menghadirkan parade, tarian, hingga upacara lainnya yang semarak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti namanya, festival ini paling meriah dirayakan di Phuket, Thailand. Namun ada beberapa kawasan lain untuk menikmati perayaan tersebut, seperti Chinatown di Bangkok, Chiang Mai, Nan, dan Hat Yai.

Asal usul Phuket Vegetarian Festival

Phuket Vegetarian Festival juga dikenal sebagai Jia Chai Festival  atau Festival Sembilan Dewa Kaisar, adalah festival Tao sembilan hari yang diadakan di Thailand, pada bulan lunar ke-9 pada tahun kalender Cina (September/Oktober sesuai kalender Gregorian).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perayaan ini juga disebut sebagai Kin Jay atau festival Tesagan Gin Je, di mana umatnya menjalankan pola makan vegetarian/vegan yang ketat atau berpuasa selama sembilan hari, memberi penghormatan kepada sembilan Dewa Kaisar atau Guan Yin, Dewi Welas Asih dan Kasih Sayang.

Phuket Vegetarian Festival dimulai pada pertengahan tahun 1800-an. Menurut legenda beberapa pekerja Tiongkok jatuh sakit dan berdoa kepada Sembilan Dewa Kaisar selama sembilan hari sambil tidak mengonsumsi makanan hewani, sayuran dengan rasa yang kuat, alkohol, dan tembakau.

Setelah itu mereka secara ajaib selamat dari penyakitnya. Sebagai bentuk rasa syukur dan berterima kasih kepada para dewa, festival ini menjadi acara tahunan yang diturunkan dari generasi ke generasi. 

Ritual dalam Phuket Vegetarian Festival 

Phuket Vegetarian Festival dimulai dengan Upacara Yew Keng, prosesi jalanan dihormati yang diselenggarakan oleh berbagai kuil. Proses ini melambangkan kunjungan Sembilan Dewa Kaisar, termasuk dewa ketua Kew Ong Tai Tay, dan memungkinkan rumah tangga dan masyarakat menerima berkah dari para dewa. Penduduk desa mendirikan altar di depan rumah mereka dan berlutut dengan tenang untuk menerima berkah ini saat prosesi berjalan melalui jalan-jalan.

Selanjutnya adalah 'Koi Hoi', atau 'Upacara Berjalan di Api'. Ritual ini dimaksudkan untuk membersihkan energi negatif dari tubuh. Setelah itu 'Upacara Koi Han', atau Ritual Pemurnian, yang melibatkan pemotongan patung kertas yang mewakili setiap umat dan menuliskan nama mereka.  Para penyembah membawa seikat kucai Cina dan berjalan melintasi jembatan sementara cenayang mengusir kekuatan jahat. Upacara diakhiri dengan stempel kekaisaran yang dicap di bagian belakang kemeja umat.

Terakhir, Ritual Perpisahan, atau upacara pelepasan Kew Ong Tai Tay kembali ke surga, menampilkan prosesi keliling kota dari berbagai kuil di Phuket. Prosesnya biasanya berkumpul di Kutub Go Teng sekitar pukul 22.30 untuk mengakhiri festival.  Saat proses pengembalian dewa dimulai, semua lampu di kuil padam, dan gerbang utama ditutup.

Jalanan di Kota Phuket menjadi ramai dengan orang-orang yang datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Kew Ong Tai Tay. Wisatwan bisa menyaksikan upacara ini di sepanjang Jalan Thalang, Jalan Phuket, Bundaran Menara Jam, dan jalan menuju Saphan Hin.

Kebanyakan restoran dan toko kelontong, termasuk toko serba ada, berhenti menyajikan makanan non-vegetarian. Produk hewani apa pun seperti daging, telur, susu, dan madu harus dihindari, begitu pula sayuran yang berbau tajam seperti bawang putih, daun bawang, dan bawang bombay. Sebagai penanda menawarkan makanan vegan, toko-toko memasang bendera berbentuk segitiga berwarna kuning dan merah. 

TRAVEL AND LEISURE ASIA | NATION THAILAND 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus