Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Slamet dengan ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik usai 5 tahun beristirahat panjang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi dalam surat bernomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023 yang ditekan Kepala PVMBG, Hendara Gunawan menaikkan tingkat aktivitas Gunung Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB, sebagaimana diberitakan Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkait dengan kondisi tersebut, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gunung Slamet memang memiliki beragam destinasi wisata di daerah sekitarnya sehingga cenderung membahayakan pengunjung yang berada di dekat kawahnya. Lantas, apa saja destinasi wisata di sekitar Gunung Slamet?
Kebun Raya Baturraden
Kebun Raya Baturraden dibangun dari gagasan Megawati Soekarnoputri dalam Penutupan Jambore Nasional 2001 di Baturraden. Lalu, pada 19 Desember 2015, Kebun Raya Baturraden resmi dibuka untuk umum. Kebun raya ini berlokasi di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas dan berada di kaki Gunung Slamet Petak 1 serta Petak 3. Berdasarkan kebunrayabaturraden.id, kebun raya ini ditumbuhi 3.194 spesimen tanaman, 703 spesies tanaman di atas lahan seluas 143,5 hektare.
Curug Jenggala
Mengacu jogjaprov.go.id, Curug Jenggala berlokasi di Dusun Kalipagu, Desa Ketengger, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas. Wilayah curug ini didominasi dengan perbukitan yang terletak di kaki Gunung Slamet. Air yang mengalir di curug ini berasal dari beberapa sungai yang menjadi satu. Sejuknya hawa pegunungan dan air yang masih jernih menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Curug Jenggala ketika liburan tiba.
Pemandian Air Panas Guci
Guci terletak di kaki Gunung Slamet yang terkenal dengan pemandian air panasnya. Perpaduan keindahan alam dan kesejukan udara membuat destinasi wisata Guci ini akan tubuh lelah wisatawan. Pemandian air panas Guci ini sangat beragam dan memiliki keunikan masing-masing, seperti Rindu Alam BS Hot Waterpark dan Onsen Omahe Banyu Anget Guci. Meskipun setiap tempat memiliki perbedaan, tetapi latar belakang pemandian air panas ini Gunung Slamet.
Telaga Ranjeng
Merujuk peradaban.ac.id, Telaga Ranjeng yang dikelilingi oleh hutan damar dan hutan pinus dibuat sejak 1924 sebagai wisata cagar alam. Telaga ini memiliki lokasi yang sama dengan Agrowisata Kaligua. Selain pemandangan yang indah dan tenang, Telaga Ranjeng juga memiliki kisah mistis yang masih diyakini. Konon, ikan dalam telaga adalah ikan keramat yang keberadaannya muncul secara tiba-tiba karena masyarakat tidak menebar benih. Kisah tersebut yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Telaga Ranjeng.
Kebun Teh Kaligua
Berdasarkan brebeskab.go.id, Kebun Teh Kaligua ini merupakan milik PTPN IX yang didirikan pada 1889 oleh Cultur Onderneming dari Belanda. Kebun teh ini berada pada 20 kilometer sebelah timur kota Kecamatan Bumiayu. Kawasan ini memiliki ketinggian bervariasi antara 1.500-2.050 mdpl dengan suhu udara sekitar 4-20 derajat celcius. Kebun ini menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi untuk mendapatkan udara segar dan melihat hijaunya hamparan tanaman teh dengan latar Gunung Slamet.
RACHEL FARAHDIBA R | HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Singgah ke Purwokerto Wajib Kunjungi 3 Destinasi Wisata Ini