Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Profil Habib Hasan bin Ja'far Assegaf yang Meninggal Usai Salat Dhuha

Habib Hasan bin Ja'far Assegaf disebut lahir dan dibesarkan di keluarga ulama Betawi, namun ia memiliki gen Arab yang berasal dari kedua oarang tuanya

13 Maret 2024 | 19.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari pendakwah sekaligus pendiri Yayasan Majelis Taklim Nurul Musthofa, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf. Ia meninggal dalam usia 47 tahun, di hari kedua puasa, tepatnya pada Rabu pukul 9.01, 13 Maret 2024. Ramai dikabarkan, ia meninggal usai melakukan salat dhuha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Telah wafat guru mulia kita Adda’iIllallah Al Mujahid Fi Sabilillah Akhinal Mahbub Al Habib Hasan Bin Jafar Assegaf," tutur adik almarhum, Habib Abdullah melalui akun Instagram-nya @habib_abdullah_bin_jafar, Rabu, 13 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para pesohor mengungkapkan duka citanya setelah mendengar ia berpulang. Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan langsung melayat ke rumah duka.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo membuat unggahan foto saat ia dan almarhum bertemu. "Habib Hasan, kami bersyukur bisa menjadi bagian dari majelismu, menjadi bagian dari orang-orang yang mencintaimu dan kakek moyangmu. Kami bersaksi engkau adalah orang salih yang memberi tauladanan kesalihan hingga akhir hayat," tulis Ganjar. 

Profil Habib Hasan bin Ja'far Assegaf

Habib Hasan disebut lahir dan dibesarkan di keluarga ulama Betawi, namun ia memiliki gen Arab yang berasal dari kedua oarang tuanya, yakni:  Umar bin Ja’far Assegaf dan Syarifah Fatmah. Ia dikenal sebagai pendakwah di daerah Petamburan, Tanah Abang. Habib Hasan lahir pada 23 Januari 1977 di Kramat Empang, Bogor. Ia merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Ketiga adiknya adalah Habib Abdullah, Habib Musthofa, dan Habib Qasim bin Ja’far Assegaf. Ia memulai berdakwah saat berusia 21 tahun.

Hasan pernah menempuh pendidikan di Kota Malang, yakni  di pondok pesantren Darul Hadist Al-Faqihiyah selama dua tahun pada 1989. Pada 1993, Hasan melanjutkan pendidikannya dengan mengaji di pondok pesantren Darut Tauhid di bawah pimpinan Syekh Abdullah Abdun yang masih berada di Kota Malang. Ia juga sempat menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel yang kala itu masih berlokasi di Kota Malang (kini berpindah di Surabaya)

Panggilan habib yang kerap dilekatkan pada dirinya lantaran Hasan merupakan keturunan Nabi Muhammad Saw dari keturunan Sayyidina Husein bin Ali. Jenazah Habib Hasan disemayamkan di Masjid Nurul Mustofa Center, Cilodong, Depok. Ia akan dimakamkan besok, Kamis, 14 Maret 2024. 

JIHAN RITSIYANTI | INSTAGRAM| SKRIPSI IRMA ELVITA MAHASISWA UI (2010)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus