Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mencatat sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai diguyur hujan lebat awal pekan ini. Masyarakat dan wisatawan yang sedang menyambangi Yogyakarta, diimbau mewaspadai dampak-dampak turunan masuknya musim penghujan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Berdasarkan 122 titik pengamatan distribusi curah hujan di DIY, pekan ini telah terjadi hujan ringan hingga lebat di sejumlah wilayah,” kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono pada Selasa, 24 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warjono merinci kategori wilayah dengan curah hujan 0 – 20 mm/hari nyaris terjadi di semua titik yang dipantau. “Untuk wilayah Kabupaten Sleman bagian timur dan tengah serta Kabupaten Gunungkidul utara kategori hujan sedang – lebat dengan curah hujan 20 – 100 mm/hari,” kata Warjono.
“Mohon selalu waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem selama masa pancaroba ini,” dia menambahkan.
Warjono menuturkan, berdasar analisis satelit dan pertumbuhan awan hujan, pekan ini potensi hujan sedang hingga lebat terjadi utamanya di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul bagian utara.
“Waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang,” kata dia.
Adapun prakiraan gelombang laut, potensi tinggi gelombang di perairan Yogyakarta berkisar antara 1,25 – 2,5 meter atau kategori sedang.
Aktivitas Gunung Merapi
Seiring peningkatan intensitas hujan di sejumlah wilayah Yogyakarta itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, awal pekan ini Gunung Merapi terus mengeluarkan awan panas selama dua hari berturut-turut, sejak Senin hingga Selasa, 23-24 September 2024.
Awan panas guguran Gunung Merapi pada Senin terjadi pukul 19.52 WIB dengan estimasi jarak luncur 1200 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng).
Berikutnya, pada Selasa, awan panas guguran kembali terjadi sebanyak dua kali yakni pukul 01.57 dan 02.18 WIB dengan estimasi jarak luncur 1.000 meter arah ke barat daya (Kali Bebeng).
“Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Selasa.