Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Anggota TNI Sebabkan Kecelakaan di Tol MBZ, Kodam Jaya Tanggung Biaya Pengobatan 3 Korban dan 7 Mobil Rusak

Polisi militer tunggu hasil pemeriksaan kesehatan GDW, penyebab kecelakaan di Tol MBZ karena berpengaruh pada proses hukumnya.

12 September 2023 | 10.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kodam Jaya akan menanggung biaya pengobatan dan kerusakan mobil korban kecelakaan di tol yang disebabkan Lettu Kavaleri GDW, 29. Anggota TNI itu mengemudi melawan arus di Jalan Tol Layang Mohamed bin Zayed (MBZ), Bekasi, pada Sabtu 9 September 2023.

Kapendam Jaya Letkol Inf Herbert Andi Amino Sinaga mengatakan ada tiga korban luka dalam kecelakaan di Tol MBZ itu. Juga ada 7 mobil yang ditabrak oleh GDW ketika melawan arus lalu lintas.  
 
"Kodam sudah bertanggung jawab untuk 7 mobil yang ditabrak Lettu GDW ini. Saat ini 7 mobil tersebut sedang dalam proses perbaikan," kata Herbert dalam jumpa pers di Rumah Sakit Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur, Senin, 11 September 2023, seperti dikutip dari Antara.
 
Untuk korban luka yang saat ini sedang dalam perawatan di rumah sakit, yaitu Dina Malisa, Shannon dan Juni. Korban yang lain tak perlu mendapat penanganan medis. 

"Untuk Shanon dan Juni sempat dirawat di Rumah Sakit Siloam, Bekasi. Namun, sudah kembali," kata Herbert.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Satu korban yang masih dirawat adalah Dina Malisa karena patah tulang bahu. Dia sudah menjalani operasi di Rumah Sakit Muhammadiyah Jakarta Selatan.

Pada saat ini, kondisi Dina sudah stabil. "Kini dalam pemulihan pascaoperasi," ujar Kepala Penerangan Kodam Jaya itu.

Polisi Militer Telusuri Penyakit GDW 
 
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, sedang meminta keterangan dari rumah sakit soal penyakit GDW. Kondisi kesehatan GDW yang mengemudi lawan arah di Jalan Tol MBZ akan berpengaruh pada proses hukumnya.

"Tentunya kalau dia dalam kondisi sakit, kita tidak bisa memproses, tapi kita memang masih menunggu kenapa yang bersangkutan tidak bisa diperiksa," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Irsyad, saat ini GDW masih belum bisa merespons ketika diberi pertanyaan. Polisi militer hanya bisa melakukan observasi di RSPAD Gatot Soebroto. "Saya koordinasi dengan pihak kesehatan Kodam untuk pengecekan lagi," tambahnya.

Irsyad mengatakan, bila hasil medis Lettu GDW menunjukkan dia tidak memungkinkan untuk diproses hukum, anggota TNI itu tidak akan diproses hukum.
 
Pada Sabtu lalu, GDW, mengemudi lawan arah hingga menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol Layang MBZ KM 25 arah Cikampek.

Kronologi Kecelakaan di Tol Layang MBZ

Kepala Penerangan Kodam Jaya, Letkol Inf. Herbeth Andi Amino Sinaga, menjelaskan kronologi kecelakaan di jalan tol layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) yang disebabkan oleh seorang pengendara anggota TNI melaju melawan arah. Kecelakaan terjadi pada Sabtu pagi, 9 September 2023, berupa tabrakan beruntun tujuh mobil dan empat orang mengalami luka-luka. 

Andi menuturkan, awal kronologi adalah Sabtu pagi sekitar pukul 5.20 WIB. Anggota TNI yang dimaksud berpangkat Letnan Satu dan namanya hanya diinisialkan Andi sebagai GDW. Saat itu GDW melaju dari Jakarta arah Cikampek. Dia melaju di bahu jalan Tol MBZ sebelum tiba-tiba berbalik arah di KM 25A.

Dampak dari perilaku yang sangat membahayakan, terlebih di jalan tol MBZ tersebut, tidak terelakkan. “Sudah pasti akan berhadapan dengan kendaraan lain,” kata Andi saat konferensi pers di Rumah Sakit Moh. Ridwan Meuraksa, Jakarta Pusat, Senin 11 September 2023.

GDW disebutnya menabrak dan menyebabkan hingga 7 mobil tabrakan beruntun. Setelahnya GDW berbalik arah lagi menuju Cikampek. Sesampainya di exit jalan Tol MBZ di KM 48, unit Patroli Jalan Raya Polri mencegat dan menangkapnya. Belakangan, setelah diketahui dia anggota TNI, polisi menyerahkannya ke Denpom 2 Jaya.

"Kodam sudah bertanggung jawab kepada tujuh mobil yang ditabrak serta korban yang terluka," kata Andi sambil menambahkan ada tiga korban yang harus dirawat di rumah sakit namun dua sudah menjalani rawat jalan. "Yang masih dirawat mengalami patah bahu dan dilaksanakan operasi di Rumah sakit Muhammadiyah Jakarta Selatan," katanya menambahkan. 

Dituturkan Andi, GDW kini dalam perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Dia disebutkan hanya mengalami luka ringan namun masih menjalani observasi pasca-kecelakaan itu.

Disebutkan Andi, GDW sebelumnya memiliki riwayat penyakit psikologis dan sedang dalam pengawasan satuan. Belum diketahui bagaimana GDW kemudian bisa berkendara mobil sendiri pada Sabtu pagi lalu. “Penyebab perginya dia menyebabkan tabrakan ini,” kata Andi.




Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus