Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri memburu jaringan baru gembong narkoba Fredy Pratama. Jaringan baru ini dikendalikan seorang perempuan berinisial L.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Mukti Juharsa mengatakan, polisi menangkap empat orang jaringan baru Fredy Pratama itu. "Ini jaringan baru yang dibentuk dan dikendalikan langsung oleh Fredy Pratama, dan dikendalikan perempuan atas nama L," kata Mukti di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Empat tersangka ini ditangkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah. Dari keempat tersangka ini polisi menyita barang bukti sabu sebanyak 51 kilogram. Jaringan baru gembong narkoba itu menggunakan modus kemasan teh Tiongkok dalam mengedarkan narkoba tersebut.
"Pengembangan sedang berlanjut. Kami sedang mencari intelektual yang baru, seorang perempuan ini, dengan merekrut orang-orang baru. Sebagian dari mereka mantan narapidana," tutur Mukti.
Jaringan narkoba baru ini terungkap ketika polisi menangkap TH alias TO di Jawa Tengah pada 12 Januari 2024. Berikutnya polisi menciduk EB alias RW. Tugas RW menyediakan narkoba untuk TH. Penangkapan di daerah Sragen berhasil menggagalkan peredaran 1 kilogram sabu dan 250 butir ekstasi dari operasi TH dan EB.
Berikutnya polisi menangkap PR dan GDA. Keduanya ditangkap di gerbang tol Cikande, Serang, Banten, pada 21 Februari 2024. Dari dua tersangka PR dan GDA, yang merupakan jaringan Fredy Pratama itu, polisi menemukan 51 kilogram sabu dan 35 ribu butir ekstasi. Modus operandinya dikemas dalam paket Fruitea yang dibawa dengan mobil boks.
Pada saat ini, gembong narkoba Fredy Pratama masih dalam pengejaran tim Mabes Polri. Polisi mencium keberadaan Fredy Pratama di Thailand. Diduga dia bersembunyi di tengah hutan.
Mukti mengatakan polisi belum dapat merincikan detail sindikat narkoba Fredy Pratama. Mabes Polri akan berkoordinasi dengan polisi Thailand (Royal Thai Police), BNM Polri dan Drugs Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat untuk menangkap dan menyita seluruh aset sindikat narkoba itu.
Pilihan Editor: Sidang Praperadilan MAKI Minta Firli Bahuri Ditahan Ditunda Pekan Depan, Ini Alasannya