Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Keberadaan kader dasawisma terbukti sangat dibutuhkan oleh warga di Jakarta, termasuk pada masa pandemi COVID-19, seperti yang dirasakan oleh seorang warga Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, bernama Yoga. Ia bersama keluarganya harus menjalani 14 hari masa isolasi mandiri dengan dukungan warga di sekitar rumahnya. Dalam kondisi itu, praktis Yoga tak bisa bekerja mencari nafkah untuk keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua PKK dan Dasawisma RT 3/RW 5 Kelurahan Pulau Panggang, Mulyaningsih, mengatakan, kader dasawisma membantu warga yang mengalami kondisi kesulitan ekonomi, seperti yang dialami Yoga, selama melakukan isolasi mandiri di rumah. "Kader dasawisma menyalurkan bantuan makanan, beras ataupun mie instan selama mereka di rumah. Kami memberikannya dengan menerapkan protokol kesehatan. Bantuan harus terus dilakukan agar imun mereka semakin meningkat," ujarnya kepada Info Tempo, Rabu, 27 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mulyaningsih telah meminta warganya untuk tidak mengucilkan penderita COVID-19, tetapi justru memberikan dukungan kepada mereka. "Jadi, yang sakit harus diberikan semangat. Mental dan spirit harus kuat, jangan kecil hati, perkuat imun agar dapat sembuh melewati masa isolasi mandiri," katanya.
Ia dan para kader dasawisma juga mendata setiap warga, di Pulau Panggang terdapat 15 rumah, 25 kepala keluarga, dan 80 warga. Selain mendata jumlah kelahiran dan kematian, ia juga memberikan informasi pentingnya menjaga kebersihan, pentingnya jamban di tiap rumah, menanam tanaman toga, tabulampot, hingga mengajak warga mengikuti vaksinasi COVID-19.
Hampir seluruh warga di wilayahnya telah menjalani vaksinasi COVID-19, kecuali seorang warga yang menderita komplikasi penyakit gula, kolesterol dan darah tinggi. "Hanya ibu itu saja, karena dia memiliki riwayat komorbid atau penyakit bawaan, hasil kesehatannya sudah terdata di Puskesmas, berdasarkan pemeriksaan, vaksin tak dapat dilakukan," ujar perempuan asal Purwokerto yang sudah tujuh tahun tinggal di Pulau Panggang ini.
Ada juga keluarga lain di Pulau Panggang yang selama pandemi tak memiliki ponsel pintar sehingga anaknya tak dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh. "Kami membantu keluarga itu dengan cara mendatangi pihak sekolah dan memohon keringanan serta keikhlasan para guru. Syukurlah, mereka dapat menerima proses belajar si anak untuk dilakukan secara manual,” katanya.
Keberadaan kader dasawisma merupakan salah satu upaya mempercepat pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK seperti yang tercantum pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 60 Tahun 2017. Kehadiran kader dasawisma sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai layanan maupun program Pemprov DKI Jakarta.(*)