Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENGUMPULKAN teman-temannya, orang-orang yang dikasihinya, dan para pendukungnya di seluruh negeri di depan layar monitor masing-masing, Bernie Sanders memilih media yang barangkali hanya dikenal baik oleh mereka yang akrab dengan teknologi elektronik dan digital: siaran langsung melalui Internet. Pada Kamis dua pekan lalu itu, setelah kekalahan telak dalam pemilihan pendahuluan di Negara Bagian California dan pertemuannya dengan pesaingnya, Hillary Clinton, dia berpidato untuk menegaskan tekadnya tetap mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Melalui pernyataan itu, Sanders bukannya mengabaikan fakta bahwa tak lama lagi upayanya sudah pasti bakal terhenti dan perannya juga niscaya berubah dalam "tempo sangat singkat". Tapi senator independen dari Negara Bagian Vermont ini tak menyebut apa pun tentang penghentian kampanyenya atau menyetujui dukungan penuh bagi Clinton.
Dia mengatakan tugas politik utama Demokrat dalam lima bulan mendatang adalah memastikan Donald Trump, kandidat Partai Republik, dikalahkan dan ditaklukkan dengan telak. "Dan secara pribadi saya berniat memulai peran saya dalam proses itu dalam tempo sesingkat-singkatnya," ujarnya.
Di luar itu, dia melihat hal lain yang juga tak kalah pentingnya: "Kita harus melanjutkan upaya dari bawah untuk menciptakan Amerika yang kita tahu bisa kita wujudkan. Dan kita mesti membawa energi itu ke Konvensi Nasional Demokrat pada 25 Juli di Philadelphia, dengan 1.900-an delegasi yang kita punya."
Dibandingkan dengan nada kata-katanya sebelum Kamis itu, Sanders bagaimanapun telah menimbulkan kebingungan di kalangan petinggi Demokrat. Sejauh ini dia memang tak menyatakan dukungan untuk Clinton. Tapi dia juga tak menyinggung-nyinggung soal rencananya untuk tetap menghadapi konvensi, bahkan setelah bermuka-muka dengan Clinton seusai pemilihan pendahuluan terakhir di Washington, DC, dua hari sebelum melakukan siaran langsung.
Sanders rupanya sadar, atau sekurang-kurangnya merasa, bahwa dia sedang berada dalam posisi tawar yang kuat yang tak bakal diabaikan dalam proses politik selanjutnya di dalam Demokrat. "Saya menantikan, dalam pekan-pekan mendatang, untuk melanjutkan diskusi di antara kedua calon untuk memastikan suara kalian didengar," katanya.
PERTEMUAN Bernie Sanders dengan Hillary Clinton berlangsung tertutup selama dua jam di Capital Hilton, hotel di pusat Kota Washington, tak jauh dari Gedung Putih. Menurut ajudan kedua pihak, mereka memasuki ruangan dalam keadaan sedikit tegang. Mereka meninggalkan tempat pertemuan dari pintu keluar yang terpisah. Ketika itu ada harapan kedua orang yang pernah menjadi kolega di Senat ini berdamai dan membuhulkan tekad bersama untuk menghadapi lawan dari Partai Republik.
Menurut dua penasihatnya kepada The New York Times, Sanders berpendapat bahwa Clinton telah mengemukakan banyak hal yang benar dalam pertemuan itu. Tapi Sanders digambarkan cenderung berhati-hati karena khawatir Clinton bakal mengambil posisi politik yang lebih moderat jika dia mengira dengan begitu, kelak, bisa memenangi negara bagian seperti Florida, Ohio, dan Virginia.
Dua orang yang tak bersedia disebut namanya karena tak berwenang memberi keterangan itu mengatakan Sanders tak merasa dalam tekanan untuk selekasnya mendukung Clinton. Dengan meraup kira-kira 12 juta suara dan hampir 1.900 delegasi, juga pernyataan 28 persen para pendukungnya dalam jajak pendapat The New York Times/CBS News bulan lalu bahwa mereka tak akan memilih Clinton, dia punya posisi tawar yang tak bisa diremehkan.
Posisi itulah yang, alih-alih membuat mudah terjalinnya kesepakatan, malah memicu kakunya pembicaraan. Apalagi Sanders datang dengan sebuah daftar tuntutan bagi reformasi Demokrat, termasuk tekadnya untuk mendorong "platform paling progresif yang pernah disetujui" oleh partai. Dia, dengan kata lain, berusaha mendiktekan persyaratan "perdamaian".
Menurut laporan Foreign Policy, salah satu sumber kepercayaan diri Sanders adalah keberhasilannya mendesakkan gagasan-gagasan sosialismenya bahkan sejak kampanye pemilihan pendahuluan, terutama di bidang kebijakan luar negeri. Gara-gara itu Clinton sampai harus melunakkan pendiriannya dalam beberapa hal yang sebelumnya sudah dia jajakan sejak awal. Ini meliputi isu-isu yang terentang dari perseteruan Israel-Palestina hingga perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sebenarnya Sanders semula mengawali kampanye dengan berfokus pada isu domestik, seperti jaminan kesehatan untuk semua warga negara dan sistem kesejahteraan sosial yang diperluas. Baru belakangan dia mulai berhasil memaksa Clinton bertahan dalam isu seperti kekacauan di Libya dan Irak serta perjanjian perdagangan internasional Trans-Pacific Partnership, yang dia dukung ketika menjabat menteri pada pemerintahan Barack Obama tapi lalu dia tentang.
Di luar ekspektasi para pengamat, Sanders bahkan kemudian berhasil memaksa Demokrat mengkaji ulang asumsi-asumsi yang sudah lama jadi pegangan internal tentang penggunaan kekuatan militer di luar negeri. Clinton memang berperan merumuskan pandangan-pandangan itu. Tapi Sanders melihat Amerika justru perlu mengurangi intervensi dalam kebijakan luar negerinya.
Komite Nasional Demokrat, yang bertugas menyusun platform partai, dan tim kampanye Clinton menolak berkomentar mengenai apa kontribusi Sanders dalam perdebatan soal kebijakan luar negeri selama pemilihan pendahuluan. Begitu pula Michael Briggs, juru bicara Sanders. Sementara itu, tim Clinton cenderung lebih aktif berinisiatif membuka kontak dengan kubu Sanders.
Satu hal lagi yang juga jelas menjadikan Sanders tak bisa diabaikan adalah keberhasilannya memaksakan konsesi dari Komite, yang bisa berimplikasi panjang terhadap partai, bahkan setelah konvensi di Philadelphia. Karena dia sukses memobilisasi pemilih Demokrat dan merangkul simpatisan baru, khususnya generasi muda, Ketua Komite Debbie Wasserman Schultz memberinya lima kursi. Clinton, yang mengumpulkan tiga juta suara lebih banyak, hanya memperoleh satu kursi tambahan.
SELAIN berpidato melalui media yang bisa ditonton secara nasional, kubu Bernie Sanders mengirimkan surat elektronik pengumpulan dana sebagai bagian dari upaya untuk terus menggelindingkan keinginan merevolusi partai. Surat yang ditandatangani Jeff Weaver, manajer kampanye Sanders, ini berisi ajakan kepada para pendukung dan simpatisan untuk menyumbangkan uang bagi sejumlah kandidat di tingkat Kongres dan negara bagian di seluruh negeri.
Dari uang yang terkumpul, kubu Sanders akan mengambil 50 persen bagian dari setiap sumbangan yang masuk. Uang ini akan digunakan terutama untuk mempertahankan staf, yang sebetulnya sudah diciutkan kapasitasnya, dan mengongkosi delegasi yang mendukung Sanders ke konvensi di Philadelphia. Di luar itu, belum jelas hingga kapan sumbangan dibuka dan untuk apa uang yang terkumpul nanti.
Sanders baru bisa memastikan bahwa dia dan stafnya masih "bernegosiasi hampir tiap hari dengan para pembantu Hillary Clinton" untuk mengajak mantan menteri luar negeri itu "mempertaruhkan posisi terkuat yang dia bisa tawarkan" dalam isu seperti reformasi dana kampanye, jaminan kesehatan, pendidikan tinggi, dan upah minimum.
Purwanto Setiadi (ABC News, Foreign Policy, Los Angeles Times, The New York Times, Slate, VOX)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo