Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Tentara Kami Tidak Melakukannya

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, memberi penjelasan versi Rusia mengenai pembunuhan massal di Ukraina.

16 April 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Duta Besar Rusia untuk Indonesia membantah keterlibatan tentara Rusia dalam pembantaian di Ukraina.

  • Dia menuduh ini sebagai upaya untuk mendorong Uni Eropa menjatuhkan sanksi yang lebih banyak.

  • Apa katanya mengenai rudal yang merusak bangunan sipil?

PEMERINTAH Ukraina menemukan lebih dari 400 jenazah warga sipil yang ditembak mati di Bucha, pinggiran Kyiv, Ukraina, setelah tentara Rusia meninggalkan daerah itu. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, membantah keterlibatan tentara Rusia dalam pembunuhan massal tersebut. Kepada wartawan Tempo, Abdul Manan dan Daniel Ahmad, di Jakarta, Jumat, 15 April lalu, Vorobieva juga menjelaskan tentang rudal yang menghantam Stasiun Kramatorsk dan hancurnya infrastruktur sipil di tengah perang Rusia-Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa penjelasan Rusia tentang pembunuhan warga sipil di Bucha?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini bukti lain dari perang informasi melawan Rusia. Tentu saja itu digunakan oleh Amerika Serikat untuk mendorong Uni Eropa menjatuhkan sanksi yang lebih keras kepada Rusia. Dengan pemalsuan semacam ini, mereka memicu kebencian terhadap Rusia dan membuat lebih mudah untuk mendorong Uni Eropa menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.

Tentara kami tidak pernah melakukan hal ini. Bahkan, di Mariupol, dua hari lalu, ada tentara Ukraina yang menyerah. Mereka tidak dilukai. Mereka yang luka dibawa ke rumah sakit, dirawat, dan diinterogasi. Tapi tidak ada yang menyiksa mereka. Mengapa kami menyakiti warga sipil? Ini benar-benar tidak terpikirkan oleh kami.

Jika melihat kronologinya, pada 30 Maret, pasukan Rusia meninggalkan Bucha. Pada 2 April, Polisi Nasional Ukraina memasuki Bucha. Sekali lagi, tidak ada korban warga sipil (saat itu). Tidak ada orang yang terbunuh. Setelah pasukan Ukraina masuk, kita bisa melihat orang terbunuh. Jika kita menganalisis video yang diunggah pihak Ukraina, banyak orang (yang terbunuh) menggunakan pita putih di lengan mereka. Itu simbol status netral warga lokal terhadap pasukan Rusia. Ini bukti bahwa pasukan Ukraina membunuh orang-orang ini. Juga soal video mayat yang ditempatkan di posisi itu. Mereka dibawa dari tempat lain dan ditaruh di jalan dan ada beberapa video tentang hal tersebut.

Apa buktinya?

Waktu antara tentara Rusia pergi pada 30 Maret dan pasukan Ukraina masuk, tidak ada satu pun bukti mayat-mayat ini ada di sana. Jadi video dan foto mayat ini mulai muncul di media ketika Angkatan Bersenjata Ukraina datang ke Bucha. Misalkan mayat-mayat ini tergeletak di sana dua atau tiga hari, di mana kerabat mereka? Mengapa mereka tidak mengambil mayatnya? Mengapa meninggalkannya di sana?

Menurut warga Bucha, tentara Rusia juga menjarah rumah mereka.

Sangat mudah untuk menuduh, tapi mana buktinya. Angkatan bersenjata Rusia adalah tentara profesional. Di Rusia, kami memang memiliki wajib militer. Setiap pria berusia 18 tahun, jika dia bukan mahasiswa, akan masuk ketentaraan selama setahun. Ini bagian dari tentara. (Namun) yang terbesar adalah tentara profesional. Mereka menandatangani kontrak dan menerima gaji yang cukup baik. Mereka tidak punya kebutuhan untuk melakukan (penjarahan) ini.

Mengapa bangunan sipil banyak menjadi sasaran serangan Rusia?

Ketika ada aksi militer, sayangnya, Anda tidak dapat menghindari sejumlah kehancuran. Tapi, seperti yang Kementerian Pertahanan kami katakan berkali-kali, kami tidak menyasar infrastruktur sipil, hanya militer. Masalahnya, tentara Ukraina menggunakan infrastruktur sipil untuk menempatkan peralatan serta kendaraan dan mereka menggunakan orang sipil sebagai tameng hidup.

Rudal yang jatuh di Stasiun Kramatorsk diduga dari Rusia.

Kami tidak menggunakan rudal Tochka-U. Ukraina yang menggunakannya. Ini jenis rudal lama yang diproduksi di Uni Soviet. Pasukan kami menggunakan rudal yang jauh lebih modern, Iskander, dan jenis rudal lain.

Tapi Rusia pernah memproduksi dan memakainya?

Itu sudah lama, sekitar 30 tahun lalu. Kami tidak memilikinya lagi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus