Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah promosi budaya dengan menyelenggarakan acara pameran seni pada Sabtu, 16 November 2024, di Saalat Hayy, Hayy Jameel, Arab Saudi. Dalam acara itu, juga dilakukan talkshow dengan seniman kontemporer Indonesia, Andry Boy Kurniawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara ini menjadi tonggak bersejarah bagi jejak seni Indonesia di Arab Saudi karena merupakan pameran seni kontemporer pertama yang menampilkan seniman Indonesia di Jeddah. Boy dalam kesempatan itu, berbagi wawasan tentang perjalanan kreatifnya, khususnya bagaimana ia mengintegrasikan teknologi augmented reality (AR) ke dalam karya lukisannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pengunjung terkesan dengan pengalaman interaktif dan imersif yang menggabungkan seni lukis tradisional dengan teknologi AR mutakhir, yang memberikan cara baru dan menarik dalam menikmati seni.
Pameran ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam dunia seni kontemporer di Indonesia, serta menginspirasi potensi baru bagi seni lukis di era digital di Arab Saudi. Pameran ini juga menggambarkan harmoni antara teknik seni tradisional dan inovasi modern yang membuka jalan bagi kreativitas seni lukis di era digital.
Boy adalah seniman yang tinggal di Yogyakarta. Karyanya diantaranya terinspirasi oleh karakter-karakter besar yang membentuk budaya—baik nyata maupun imajinatif. Karya-karyanya sering menampilkan figur-figur dengan kepala bulat besar dan mata kecil tajam yang hidup dalam lukisannya. Elemen khas dalam karyanya mencakup objek-objek berkilau seperti jeli dan batu permata yang memantulkan cahaya secara menarik.
Sebelumnya pada 2023 Arab Saudi membuat geger karena mengizinkan digelarnya pameran patung oleh seniman, setelah sebelumnya Arab Saudi melarang patung. Penafsiran Islam Sunni yang ketat, termasuk doktrin Wahhabi tradisional di Arab Saudi, menyerahkan kuasa penciptaan kepada Tuhan. Konteks pemahaman itu melarang patung dan ekspresi seni lainnya yang menciptakan citra manusia.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah mengekang pengaruh Wahhabisme pada masyarakat dan seni Saudi. Dia juga mengekang polisi agama dan membiarkan perempuan mengendarai mobil.
Pilihan editor: Pelabuhan Patimban Datang, Nelayan Terpuruk
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini