Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Dugaan Kejahatan Perang Rusia

Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk komisi penyelidik dugaan kejahatan perang Rusia-Ukraina. Misi PBB menemukan lebih dari 1.000 mayat sipil di wilayah Kyiv.

14 Mei 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Dewan HAM PBB membentuk komisi penyelidik kejahatan perang Rusia di Ukraina.

  • Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, menunjuk tokoh oposisi sebagai perdana menteri baru.

  • Pemerintah Palestina akan membawa kasus penembakan wartawan Al Jazeera ke Mahkamah Pidana Internasional.

Swiss

PBB Selidiki Kejahatan Perang Rusia di Ukraina

DEWAN Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk komisi yang akan menyelidiki dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia dalam perang Rusia-Ukraina pada Kamis, 12 Mei lalu. Pembentukan komisi didukung 33 dari 47 anggota Dewan dengan dua anggota, Cina dan Eritrea, menentangnya. Rusia, yang membantah melakukan pelanggaran dalam “operasi militer khusus” di Ukraina, menangguhkan keanggotaannya dan membiarkan kursinya di Dewan kosong sebagai protes.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Alih-alih membahas penyebab sebenarnya dari krisis di negara ini dan mencari cara untuk menyelesaikannya, ‘Barat secara kolektif’ mengorganisasi kekalahan politik lain untuk menjelek-jelekkan Rusia,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Gennady Gatilov, seperti dikutip Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina melaporkan 3.541 warga sipil tewas dan 3.785 orang cedera sejak dilancarkannya invasi Rusia pada 24 Februari lalu. Misi juga menemukan selusin kasus kekerasan seksual dan 204 penghilangan paksa. “Sampai saat ini, lebih dari 1.000 mayat sipil telah ditemukan di wilayah Kyiv saja. Beberapa dari mereka terbunuh dalam pertempuran, yang lain tampaknya telah dieksekusi dengan cepat,” kata Michelle Bachelet, Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.


Sri Lanka

Gotabaya Tunjuk Perdana Menteri Baru

PRESIDEN Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa menunjuk perdana menteri baru dalam upaya meredakan protes publik atas krisis ekonomi. Ranil Wickremesinghe, anggota parlemen dan pemimpin partai oposisi Partai Persatuan Nasional (UNP), diangkat sumpahnya sebagai perdana menteri baru pada Kamis, 12 Mei lalu. “Ini menunjukkan situasi putus asa di negara kami,” ucap Vajira Abeywardena, pejabat UNP, seperti dikutip Al Jazeera.

Abeywardena mengatakan anggota parlemen telah meminta Wickremesinghe mengambil alih dan menyelesaikan masalah negara ini. Menurut dia, lebih dari 160 dari 225 anggota parlemen mendukung terpilihnya Wickremesinghe. Pergantian terjadi setelah Mahinda Rajakapsa, adik Gotabaya, mundur dari kursi perdana menteri pada Senin, 9 Mei lalu, setelah pecah bentrokan antara pendukungnya dan para demonstran. Sembilan orang tewas dan 200 cedera sejak bentrokan itu terjadi.


Israel

Palestina Adukan Pembunuhan Wartawan ke ICC

SHIREEN Abu Akleh, koresponden Al Jazeera di Palestina, dimakamkan dengan upacara kenegaraan di Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 12 Mei lalu. Ratusan orang menghadiri acara di kompleks kepresidenan Otoritas Palestina tersebut. Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas memberikan penghormatan terakhir dan menyatakan Israel bertanggung jawab penuh atas kematian Akleh. “Kami menolak investigasi bersama dengan Israel atas pembunuhan Abu Akleh,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera. Dia juga menyatakan pemerintah Palestina akan membawa kasus ini ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag.

Jenazah jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, sesaat setelah tewas tertembak di Tepi Barat, Palestina, 11 Mei 2022, Al Jazeera/Handout via REUTERS

Abu Akleh, yang sudah dua dekade bekerja untuk Al Jazeera, ditembak pasukan Israel ketika sedang meliput serangan militer Israel di Janin pada Rabu, 11 Mei lalu. Dia mengenakan rompi pers dan helm di antara para jurnalis lain ketika sebuah peluru mengenai bagian bawah telinganya. Ali al-Samoudi, wartawan Al Jazeera, juga cedera terkena peluru di punggung dan kini kondisinya stabil. Menurut para wartawan dan saksi, tak ada pejuang Palestina di sekitar mereka. Shatha Hanaysha, wartawan lokal, menyatakan mereka menjadi sasaran langsung penembakan. “Tentara pendudukan (Israel) tidak berhenti menembak meskipun dia (Abu Akleh) sudah jatuh,” tutur Hanaysha.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus