Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah persaingan, Kamala Harris dan Donald Trump, ada nama, Jill Stein, dari Partai Hijau, ia dikenal sebagai dokter penyakit dalam, aktivis, advokat, dan penulis yang berfokus isu kesehatan dan lingkungan. Dikutip dari Aljazeera dia lahir di Chicago dan merupakan lulusan Harvard College pada 1973 dan Harvard Medical School tahun 1979.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Jill Stein sempat menjadi sorotan, ketika Amerika mendukung serangan-serangan Israel di Gaza menjauhkan calon Partai Demokrat, Kamala Harris, dari para pemilih Arab-Amerika dan Muslim. Mereka yang marah atas sikap pemerintahan Amerika menyoroti sosok Jill Stein.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentang Jill Stein
1. Pendidikan dan Karier
Dikutip dari Britannica, ia lahir dari orang tua Yahudi Rusia dan dibesarkan dalam gerakan Yudaisme Reformasi. Stein tumbuh dan menyelesaikan pendidikan awalnya di Highland Park, Illinois, pinggiran utara Chicago. Ia lulus dengan predikat magna cum laude dari Universitas Harvard dengan gelar sarjana bidang psikologi, sosiologi, dan antropologi pada 1973.
Ia melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Harvard dan lulus pada 1979. Setelah itu ia menjadi pengajar di bidang penyakit dalam. Setelah menyelesaikan pendidikan, Stein, berpraktik sebagai dokter di klinik kesehatan di wilayah Boston selama kurang lebih 25 tahun.
2. Menyuarakan Gencatan Senjata untuk Palestina
Dalam kampanyenya, Stein menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Ia juga meminta pemberian bantuan kemanusiaan dan pembebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, bersamaan dengan tawanan Israel yang ditahan di Gaza.
Ia menjanjikan akan menghentikan dukungan Amerika dan penjualan senjata kepada para pelanggar hak asasi manusia. Dia ingin mengakhiri praktik lama Amerika yang memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk meminta pertanggungjawaban Israel terhadap hukum internasional.
3. Terjun ke Dunia Politik
Setelah kecewa terhadap Partai Demokrat, Stein bergabung dengan Partai Hijau dan mencalonkan diri sebagai Gubernur Massachusetts pada 2002. Ia berada di posisi ketiga dengan 3,4 persen suara.
Pada 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR negara bagian dan menempati posisi kedua, dengan perolehan suara 21 persen. Pada 2005, ia terpilih sebagai anggota dewan Lexington Town Meeting. Ia terpilih kembali pada 2008, namun, Stein, memilih mengundurkan diri untuk mencalonkan diri lagi sebagai gubernur tahun 2010. Ia memutuskan terjun ke pemilihan presiden Amerika Serikat sebagai kandidat dari Partai Hijau pada 2023.
REUTERS | MIDDLE EAST MONITOR | MILFORD DAILY NEWS