Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 7 - 8 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG, Capriati Ariska Putri mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian selatan," katanya melalui keterangan tertulis, Senin, 7 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi angin tersebut, kata Capriati, menyebabkan gelombang tinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian utara, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa bagian tengah, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian tengah, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, dan Teluk Bone.
Capriati juga menyebutkan potensi gelombang sama berpotensi terjadi di Laut Banda, Laut Seram, Laut Arafuru bagian utara, Laut Arafuru bagian barat, Laut Arafuru bagian tengah, Laut Arafuru bagian timur, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, dan Samudra Pasifik utara Papua.
Menurut Capriati, gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5- 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, dan Samudra Hindia selatan NTB. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ucapnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu belayan untuk berhati-hati saat kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Ia juga memperingatkan kapal tongkang untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter serta kapal ferry saat kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar diminta menghindari lautan saat kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Capriati.