Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Gelombang Panas di Eropa Diprediksi Bertahan Sampai Pekan Depan

Gelombang panas di Eropa kini bergulung ke arah selatan sebelum kemudian memudar. Di Amerika Serikat baru akan memuncak akhir pekan ini.

22 Juli 2022 | 18.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Meteorologi Dunia, WMO, menyatakan suhu udara tinggi akibat gelombang panas di Eropa kemungkinan telah mencapai puncaknya Selasa lalu, 19 Juli 2022. Namun gelombang panas itu sendiri masih terus bertahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prediksinya, suhu panas telah memuncak di Prancis, Inggris dan juga Swiss pada Selasa lalu. Inggris, seperti diketahui, mencatatkan rekor 40,3 derajat Celsius pada hari itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dan pertanyaan dari semua orang adalah kapan ini berakhir? Sayangnya, berdasarkan seluruh pemodelan..kemungkinan belum akan berakhir sampai pertengahan pekan depan," kata Robert Stefanski, Kepala Layanan Iklim Terapan di WMO, saat mengumumkannya, Selasa lalu. 

Kepala WMO, Petteri Taalas, dalam kesempatan yang sama, juga memperingatkan kalau tren gelombang panas meningkat sampai setidaknya 2060. Tren itu tak terpengaruh oleh betapapun upaya mitigasi yang akan dilakukan. Penyebabnya, emisi karbon yang masih terus tumbuh di dunia.

"Belum bisa dipastikan apakah kita akan melihat puncak gelombang panas ini pada 2060-an jika kita tidak mampu menekan perkembangan pertumbuhan emisi ini, terutama di negara-negara besar Asia yang adalah negara penghasil emisi karbon terbesar," kata Taalas. 


Gelombang panas di Eropa dari hari ke hari

Pada Rabu lalu, heat wave telah bergulung ke Eropa Tengah. Gelombang panas ini berasal dari daerah tekanan tinggi di Eropa Barat. Jumlah korbannya terus bertambah dengan di Semenanjung Iberia sendiri saja, terdiri dari Spanyol dan Portugal, telah melaporkan data resmi lebih dari 1.600 orang meninggal karena cuaca panas ekstrem berhari-hari itu per Kamis 21 Juli 2022. 

Di Jerman, BMKG setempat melaporkan bahwa gelombang panas meninggalkan catatan rekor hari terpanas pada tahun ini pada Selasa lalu, yakni 39,5 derajat Celsius, terjadi di bagian barat Jerman. Pada Rabu, suhu udara di banyak lokasinya, seperti Hamburg, berlanjut memecahkan rekor sepanjang masa di negara itu, yakni mencapai 40,1 derajat Celsius.

Orang-orang berendam di Laut Baltik saat gelombang panas di resor tepi laut Warnemuende, Jerman, 20 Juli 2022. REUTERS/Annegret Hilse

Pada Rabu pula, rekor suhu panas menyebar ke Denmark. Abed, kota di sebelah timur negara itu, tersengat sampai 35,9 derajat Celsius yang merupakan rekor nasional untuk suhu udara Juli dan kedua tertinggi yang pernah tercatat di Denmark sepanjang masa. 

Pada Rabu juga, temperatur di Inggris telah turun signifikan dengan beberapa daerahnya turun hujan. Namun inipun masih disertai peringatan dini dari badan meteorologinya untuk potensi terjadi banjir. 

Sedangkan pada Kamis, cuaca panas ekstrem yang telah bertahan beberapa hari itu diperkirakan sudah akan meninggalkan wilayah Jerman sepenuhnya, dan ganti mulai mencekam tetangganya Polandia, Slovenia dan Italia. Sedangkan dari Jumat sampai awal pekan depan diperkirakan gelombang panas sudah berpindah menjadi terkonsentrasi di Eropa Selatan sebelum memudar menuju pertengahan pekan depan. 

Yunani, negara yang termasuk harus berjibaku dengan dampaknya yang berupa kebakaran hutan dan lahan, menyerukan bangsa-bangsa di Eropa untuk berbuat lebih dalam menghambat perubahan iklim yang sedang terjadi. Dampak kebakaran hutan dan lahan tak terhindarkan oleh adanya kombinasi suhu udara tinggi, badai debu dan kekeringan yang ekstrem. 

"Solusinya tak mempan jika dibuat skala nasional karena yang terjadi adalah sudah skala sangat luas dan transnasional," kata juru bicara Pemerintahan Yunani, Giannis Oikonomou, Kamis. Dia menambahkan, "Eropa harus bertindak cepat dan terkoordinasi untuk membalik arah krisis iklim."


Gelombang panas di luar Eropa

Hampir 100 juta warga Amerika, atau sekitar sepertiga populasi yang ada di negara itu, mendapat peringatan cuaca panas ekstrem seiring dengan suhu udara yang menanjak hingga di atas 38 derajat Celsius di 28 wilayah negara bagian. Oklahoma City dan Magnum bahkan melaporkan adanya catatan yang sampai 43 dan 46 derajat. 

Anak-anak bermain di air mancur, selama gelombang panas di Boston, Massachusetts, AS 21 Juli 2022. REUTERS/Allison Dinner

Pada Rabu, peringatan dini cuaca panas juga dikeluarkan untuk kota-kota New York, Philadelphia, dan Boston dengan prediksi suhu memuncak pada akhir pekan nanti. "Warga New York harus mempelajari faktor risiko dan gejala penyakit yang berkorelasi dengan cuaca panas untuk melindungi diri dan mereka yang mereka sayangi," kata Gubernur New York, Kathy Hochul. 

DW, WASHINGTON POST, HAARETZ 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus