Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Insiden jebolnya penangkaran buaya di Cianjur, Jawa Barat ditengarai membuat sejumlah buaya lepas ke sungai hingga sawah warga. Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor, Diah Qurani Kristina mengatakan, terdapat setidaknya 80 ekor buaya di penangkaran tersebut.
"Buaya yang ada di dalam penangkaran sekitar 80 ekor milik BKSDA sesuai yang tertera dalam surat penitipan, namun kami belum tahu berapa jumlah yang kabur, baru 5 ekor yang sudah berhasil ditangkap," katanya seperti dilansir dari Antara.
Hingga saat ini, petugas gabungan termasuk karyawan penangkaran dan warga ikut serta menyisir sejumlah lokasi sepanjang aliran sungai dan area persawahan milik warga. "Kami sudah meminta warga melalui ketua RT dan RW setempat agar segera melapor jika mendapati keberadaan buaya yang lepas
Lepasnya buaya dari penangkaran tersebut dikhawatirkan berdampak pada keamanan warga terutama petani. Sebab, buaya yang lepas bukan tidak mungkin berpotensi menyerang masyarakat. Serangan buaya dapat berakibat fatal dan terjadi lebih sering dari yang diperkirakan.
Dengan ukuran tubuh yang bersar, buaya adalah predator yang sangat berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghindari serangan mereka.
Berikut adalah lima tips yang dapat membantu tetap aman saat berada di daerah yang mungkin dihuni oleh buaya.
1. Kenali Habitat Buaya
Buaya sering ditemukan di tempat-tempat yang memiliki air lambat, banyak vegetasi, dan lumpur, seperti rawa, paya, dan kolam. Oleh karena itu, saat berada di daerah yang dikenal sebagai habitat buaya, perhatikan kondisi sekitar.
Sebaiknya, jangan bersandar di tepi air atau menggantungkan bagian tubuh Anda di tepi perahu. Untuk memastikan tidak ada buaya yang mengintai, lempar batu ke dalam air sebelum mencelupkan tangan atau kaki.
2. Hindari Area Berisiko
Sangat penting untuk menghindari tempat-tempat berisiko tinggi yang menjadi habitat buaya, seperti sungai, danau, dan muara. Jika Anda berada di daerah ini, jaga jarak minimal 50 meter dari tepi sungai atau laut.
Hindari juga berenang di sungai atau daerah lain yang tidak memiliki tanda aman. Berada di dekat air pada malam hari dan selama musim kawin, dari September hingga April, juga sangat berisiko.
3. Keamanan saat Naik Perahu dan Berenang
Saat berperahu di area yang mungkin dihuni buaya, penting untuk menjaga tubuh tetap di dalam perahu dan tidak menggantungkan lengan atau kaki di tepi. Dikutip dari Aussie Animals, periksalah air untuk melihat tanda-tanda kehadiran buaya sebelum Anda masuk.
Jika terpaksa berenang, lakukan di area yang sudah pasti aman dan hindari perairan yang keruh atau dangkal, di mana visibilitas sangat rendah. Jika Anda telah berada di air, tetaplah dalam kelompok, karena buaya cenderung menyerang orang yang terpisah sendirian.
4. Jaga Jarak dari Buaya di Darat
Dilansir dari Outdoors,buaya jarang menyerang di darat. Meski demikian, jika Anda melihatnya di darat, jangan mendekat. Sebaliknya, mundur perlahan dan jangan panik.
Jika buaya mulai mendekat, Anda bisa mencoba membuat suara keras untuk menakut-nakutinya. Namun, jika serangan tidak terhindarkan, fokuslah pada bagian mata dan moncongnya untuk melawan.
5. Waspadai Musim Bertelur
Selama musim bertelur, buaya bertindak lebih agresif. Ini karena mereka sangat protektif terhadap telur dan anak-anaknya. Menghindari area bertelur bisa mengurangi risiko serangan. Perhatikan tanda-tanda agresivitas dan patuhi saran warga lokal tentang area mana yang sebaiknya dihindari.
Dengan memahami perilaku buaya dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko serangan dan menikmati kegiatan di alam dengan lebih aman.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | ANTARA | OUTDOORS
Pilihan Editor: Baru Ditangkap 5 Ekor, Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran di Cianjur Belum Dipastikan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini