Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Denver Nuggets dan Nikola Jokić menjuarai Liga Bola Basket Amerika Serikat atau NBA untuk pertama kalinya setelah menunggu 47 tahun.
Menaklukkan Miami Heat dengan agregat 4-1.
Nikola Jokić menjadi pemain kunci yang mengantarkan Denver Nuggets ke podium juara.
DENGAN rendah hati, Nikola Jokić menyebut timnya bermain buruk pada game kelima final Liga Bola Basket Amerika Serikat atau NBA yang berlangsung di Ball Arena, Denver, Colorado, Senin malam, 12 Juni lalu. Tim Jokić, Denver Nuggets, misalnya, gagal memasukkan 20 dari 22 tembakan tiga poin pertama dan tujuh dari 13 tembakan bebas pertamanya. Namun, pada akhirnya, mereka mampu menemukan cara menang di kandang, menaklukkan Miami Heat, dengan skor 94-89.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini permainan yang buruk dan kami tidak bisa membuat tembakan. Tapi pada akhirnya kami menemukan caranya," kata Jokić seusai laga. “Saya senang kami memenangi pertandingan,” tutur Jokić seperti dikutip dari Reuters. Kemenangan itu membuat agregat menjadi 4-1 untuk Nuggets yang tak mungkin lagi terkejar oleh Heat. Nuggets pun keluar sebagai juara NBA musim 2022-2023. Ini untuk pertama kalinya Nuggets mengangkat trofi juara Larry O’Brien setelah menunggu selama 47 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Final NBA itu pun menjadi yang perdana bagi Nuggets. Tim ini lolos ke playoff setelah memuncaki klasemen Wilayah Barat. Performa gemilang itu berlanjut pada fase playoff. Nuggets sukses mengalahkan Minnesota Timberwolves dengan agregat 4-1 pada putaran pertama. Kemudian Nuggets mengatasi perlawanan Phoenix Suns dengan agregat 4-2 pada semifinal Wilayah Barat dan menang dengan agregat 4-0 atas Los Angeles Lakers pada fase final Wilayah Barat. Dalam laga NBA Finals 2023, Nuggets berhasil membungkam Heat yang berstatus juara Wilayah Timur dengan agregat 4-1.
Pada game pertama di Ball Arena pada Jumat, 2 Juni lalu, Nuggets menang 104-93 atas Heat. Pada game kedua yang juga berlangsung di Ball Arena, Senin, 5 Juni lalu, Nuggets kalah dengan skor 108-111. Pada game ketiga yang digelar di Kaseya Center, Miami, Florida, Kamis, 8 Juni lalu, Nuggets kembali unggul, kali ini dengan skor 109-94. Pada game keempat yang berlangsung di Kaseya Center, Sabtu, 10 Juni lalu, Nuggets juga menang 108-95.
Penampilan terbaik Jokić adalah pada game ketiga. Saat itu ia mampu mencetak triple-double—mencatatkan angka dua digit dalam tiga kategori statistik berbeda—dengan 32 poin, 21 rebound, dan 10 assist. Raihan itu menjadi triple-double pertama dalam sejarah NBA Finals. Capaian Jokić itu menjadi krusial lantaran mengantarkan kemenangan bagi klubnya. Nuggets pun bisa bangkit setelah kekalahan pada game sebelumnya.
Berkat peran kuncinya yang mengantarkan Nuggets ke podium juara, Jokić diganjar penghargaan sebagai Pemain Paling Berharga (MVP) di NBA Finals 2023. Pemain berjulukan The Joker itu menunjukkan performa gemilang dalam lima pertandingan melawan Heat. Pemain yang lahir pada 19 Februari 1995 itu rata-rata mencatatkan 30,2 poin, 14 rebound, dan 7,2 assist dalam setiap laga. Sepanjang playoff NBA, total Jokic menghasilkan 600 poin, 269 rebound, dan 190 assists. Adapun gelar MVP NBA tahun ini direbut Joel Embiid dari Philadelphia 76ers. Dua musim NBA sebelumnya, 2021 dan 2022, Jokić yang menjadi MVP NBA.
Pemain bertinggi badan 211 sentimeter asal Sombor, Serbia, itu menjadi tulang punggung Nuggets dalam perjalanan mereka menuju final. Keahlian bermainnya yang serba bisa, termasuk keterampilan menguasai bola, kemampuan mencetak poin, dan kecerdasan membaca permainan, membuatnya menjadi pemain yang sulit dihentikan lawan. "Kami tidak bermain untuk diri sendiri, kami bermain untuk orang di sebelah kami," tutur Jokić dikutip dari situs resmi NBA.
Keberhasilan Jokić menjadi MVP Final NBA 2023 juga menjadi kebanggaan bagi negaranya. Dia menjadi salah satu bintang basket paling terkemuka dari Serbia dan telah memberikan inspirasi bagi generasi muda pemain basket di sana. Tak hanya bermain apik di level klub, Jokić juga menjadi pemain kunci di tim nasional basket Serbia. Mantan pemain klub Mega Basket itu harus puas meraih medali perak di Olimpiade 2016 setelah ditundukkan Amerika Serikat dalam laga puncak.
Pelatih Nuggets, Michael Malone, mendeskripsikan Jokic sebagai pemain yang pemalu. Menurut Malone, anak asuhannya itu enggan dielu-elukan sebagai pemain hebat, meskipun sebenarnya memang menjadi kunci bagi Nuggets. "Barangkali hal itu pula yang membuat Jokić enggan melakukan dunk. Ia hanya menembak seefisien mungkin untuk mendapatkan poin," ujar Malone.
Dengan tingginya yang di atas rata-rata, Jokić seharusnya dengan mudah melakukan dunk atau melompat sambil mengentakkan bola ke dalam keranjang dengan sangat keras seperti kebanyakan pemain NBA lain. Namun seringnya Jokić hanya melompat kecil dan memantulkan bola ke papan untuk memasukkannya keranjang saat sudah persis di bawah ring.
Pemilik Nuggets, Stan Kroenke, bercerita, saat direkrut, Jokić hanya seorang remaja gemuk yang punya hobi bermain basket. Namun Jokić selalu berlatih lebih keras dan datang lebih awal setiap latihan. “Orang-orang meremehkan tekad dan etos kerjanya. Dia pemain yang luar biasa. Saya telah menonton banyak laga bola basket, bermain banyak bola basket, Jokić bukan main," ucap Kroenke.
Pemilik Denver Nuggets Stan Kroenke mengangkat tropi Larry O'Brien Trophy usai Nuggets memenangi Final NBA atas Miami Heat, di Ball Arena, Denver, Amerika Serikat, 12 Juni 2023/Ron Chenoy-USA TODAY Sports/Reuters
Pertemuan Kroenke dengan Jokić adalah ketika pemain itu mengawali kariernya sebagai pebasket profesional setelah terpilih dalam NBA Draft 2014. Pada musim perdananya di NBA, Jokić membela Denver Nuggets dengan mengenakan nomor punggung 15. Pada musim 2015-2016, ia mampu mencetak rata-rata 10 poin, 7 rebound, dan 2,4 assist.
Pada akhir 2022, pemain 28 tahun itu sukses mencetak triple-double terbanyak sepanjang masa tatkala melawan Portland Trail Blazers. Catatan itu membuat Jokić mampu unggul atas para pendahulunya, seperti Oscar Robertson dan James Harden. Jokić juga menjadi top scorer Denver Nuggets sepanjang masa setelah mencetak 41 poin, 15 assist, dan 15 rebound.
Seperti yang dipikirkan Kroenke, dengan tinggi 2,11 meter dan berat 128 kilogram, Jokić tidak punya gerakan eksplosif seperti kebanyakan pemain asal Amerika Serikat yang menguasai panggung NBA. Namun Jokić diberkahi dengan teknik dan kecerdasan bermain di level tertinggi. Ia bisa memutuskan waktu yang tepat kapan harus menembak atau mengumpan. Permainannya sangat efisien.
Gaya main Jokić itu, menurut Malone, membuat Nuggets lebih mudah merespons taktik yang ditunjukkan pertahanan lawan. Jika dijaga ketat agar tidak menembak, Jokić memilih mengumpan. Begitu pun sebaliknya. Pada akhirnya, para pemain bertahan selalu tertinggal satu langkah di belakang Jokić.
Keahlian Jokić dalam mengatur serangan terbilang anomali dalam kompetisi NBA. Biasanya kemampuan itu dimiliki pemain guard yang umumnya bertubuh kecil. Pemain bertipikal demikian lebih lincah dan piawai mendribel bola. Jokić tidak perlu jago mendribel bola karena bisa mendekat ke keranjang dengan dorongan tubuhnya yang besar. Ia pun menjelma menjadi mesin skor dan kreator secara bersamaan, kombinasi yang tidak pernah muncul dari pemain berposisi center. Dominasi ini terbukti dari berbagai rekor yang ia pecahkan.
Anthony Davis, pemain center Los Angeles Lakers yang tinggi tubuhnya mirip-mirip dengan Jokić, berkali-kali dibuat bergeleng-geleng kepala oleh tembakan tiga angka pemain Denver Nuggets itu. Davis, dengan tinggi 2,08 meter, ditugasi mengawal Jokic ke mana pun langkahnya dalam laga final NBA Wilayah Barat. Namun Davis kalah telak, pertarungan dua big man itu dimenangi Jokić. Nuggets menang tanpa perlawanan atas Lakers di final Wilayah Barat dengan skor 4-0.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo