Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perawatan radiator mobil sangat penting untuk menjaga kualitas kendaraan. Mengganti air radiator dengan air keran atau air mineral masih banyak dilakukan, namun ternyata itu tidak baik pada sistem pendingin.
"Air keran atau mineral akan berpotensi terjadi korosi (karat) pada sistem pendinginan mesin," kata Manager Promosi PT Autochem Industry Dhany Ekasaputra dalam keterangan resminya hari ini, Jumat, 19 Mei 2023.
Menurut Dhany pemilik mobil lebih baik menggunakan radiator coolant. Cairan ini memiliki aditif anti karat dan kandungan glycol.
Rajin melakukan pengecekan radiator mobil akan meminimalisasi terjadinya overheat mobil.
Dhany menjelaskan kandungan glycol perlu diracik dengan tepat lantaran Indonesia negara tropis. Karakter glycol adalah menyimpan panas sehingga juga sangat dibutuhkan untuk negara-negara empat musim agar tidak membeku.
Meski begitu, glycol juga dapat meningkatkan titik didih walau tak seberapa. Dia mencontohkan, jika ada konsentrat glycol sebanyak 50 persen akan meningkatkan titik didih hingga 105,9 derajat Celcius pada tekanan 1 ATM.
PT Autochem Industry menghadirkan produk Master Radiator Coolant untuk iklim tropis karena memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air murni, namun transfer panasnya tetap optimal.
Radiator coolant tersebut juga sudah diberi aditif untuk mereduksi potensi munculnya karat pada radiator. Karat akan mengurangi kemampuan radiator dalam melepas panas berlebihan saat mesin mobil bekerja.
Dhany mengatakan Autochem Industry bahkan meyakini formula khusus pada Master Radiator Coolant telah melewati beragam pengujian. Formulasinya dilakukan secara mandiri di laboratorium internal PT Autochem Industry.
ANTARA
Pilihan Editor: Tips Merawat Radiator Mobil Agar Berumur Panjang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini