Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Album

18 Agustus 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGHARGAAN
Tri Rismaharini

WALI KOTA Surabaya Tri Rismaharini menerima Mayor's Recognition Award untuk Good Governance yang berhasil diciptakannya di Pemerintah Kota Surabaya. Penilaian diberikan The Eastern Regional Organisation for Planning and Human Settlements ­(EAROPH), badan non-pemerintah yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Penghargaan diberikan dalam Kongres Internasional EAROPH Ke-24, yang mengundang 40 wali kota dari kawasan Asia-Pasifik, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin pekan lalu. Sepuluh kepala daerah lain juga menerima penghargaan di bidang yang berbeda. Mereka di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk City for Young and Creative People, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono untuk Resilient City, Bupati Banyuwangi Abdullah Azhar untuk Tourism Development, dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti untuk Liveable City.

Muhammad Yasya

MAHASISWA Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini berhasil meraih medali emas (first prize) dalam Olimpiade Matematika Internasional Ke-21 yang digelar di Bulgaria, 29 Juli-4 Agustus lalu. Dalam kompetisi tersebut, setiap peserta dituntut menyelesaikan soal aljabar, analisis, geometri, dan kombinatorial yang diberikan dalam bentuk esai.

Ini merupakan medali emas pertama yang diraih tim Indonesia dalam kompetisi bidang ilmu itu. "Jangan pernah menyerah dalam belajar dan harus kuat mental," kata Yasya, 20 tahun, mahasiswa semester II, mengungkap kunci keberhasilannya, Kamis pekan lalu.

Tujuh peserta lain dari Indonesia juga mendapatkan penghargaan. Mereka adalah Yoshua Yonathan Hamonangan dari Universitas Indonesia (second prize), Pramudya A. dari Universitas Gadjah Mada (second prize), Taufiq A. dari UGM (third prize), Sofihara Alhazmi dari Universitas Pendidikan Indonesia (third prize), Dian Sitorumi dari Institut Teknologi Bandung (honorable mention), dan Muhammad Ardiyansyah dari UGM (honorable mention).

Kepala Subdirektorat Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Widyo Winarso, mengatakan para pemenang akan mendapatkan beasiswa S-1 untuk peraih perunggu, beasiswa S-2 buat peraih perak, dan beasiswa S-3 untuk peraih emas.

MENINGGAL
Yazman Yazid

Sutradara film-film komedi Yazman Yazid meninggal Selasa pagi pekan lalu. Pria kelahiran Batusangkar, Sumatera Barat, 62 tahun lalu itu sebelumnya menjalani perawatan sakit paru-paru di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan. "Penyakitnya itu memang sudah lama dan ini adalah lima hari yang kedua almarhum dirawat di rumah sakit," kata Ace Atrianingsih, istri Yazman, ketika dihubungi, Selasa pekan lalu.

Yazman dikenal dengan karya-karyanya seperti Darah dan Mahkota Ronggeng, Pernikahan Dini, Lenong Rumpi, dan Kanan Kiri OK. Belakangan, pria yang meniti karier sebagai pencatat skrip film Bing Slamet, Setan Jalanan (1972), itu terjun ke industri sinetron. Yazman menyutradarai sejumlah sinetron, di antaranya Kecil-kecil Jadi Manten dan yang terakhir Mister Olga. "Almarhum orang yang sangat kreatif, rileks banget. Kami juga pernah bikin adegan-adegan yang spontan di luar skenario," kata Debby Sahertian, yang pernah dua kali membintangi film besutan Yazman di luar sejumlah sinetron.


"Jika kelompok ini besar, makam wali-wali bisa saja bernasib sama dengan makam Nabi Yunus di Irak. Ideologi mereka sangat berbahaya."

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan ikut berbicara tentang gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pada Sabtu dua pekan lalu. Menurut dia, ideologi ISIS juga membahayakan cagar budaya berupa bangunan-bangunan yang dianggap suci oleh umat Islam di Indonesia.

"Kami kecolongan."

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Sudarnoto Abdul Hakim, mengakui adanya kegiatan baiat pendukung Islamic State of Iraq and Syria dua kali di kampus itu beberapa bulan lalu. Ia menyatakan kegiatan tersebut disamarkan atas nama kegiatan lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus