Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Jalan Mahal Atasi Kemacetan

PEMERINTAH Jakarta sedang gencar menggarap proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di jalan utama Ibu Kota, seperti Sudirman, M.H. Thamrin, dan Rasuna Said. Uji coba dimulai sejak Juli lalu. Bukan hanya mengatasi kemacetan, pundi-pundi uang pemerintah daerah juga dapat terisi dengan masuknya penerimaan jalan berbayar. Dengan dana itu, Jakarta berharap dapat membereskan persoalan lalu lintas lain yang tak kunjung usai. Sejumlah kota besar negara lain menjadi rujukan Ibu Kota untuk menerapkan proyek lalu lintas tersebut.

18 Agustus 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMERINTAH Jakarta sedang gencar menggarap proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di jalan utama Ibu Kota, seperti Sudirman, M.H. Thamrin, dan Rasuna Said. Uji coba dimulai sejak Juli lalu. Bukan hanya mengatasi kemacetan, pundi-pundi uang pemerintah daerah juga dapat terisi dengan masuknya penerimaan jalan berbayar. Dengan dana itu, Jakarta berharap dapat membereskan persoalan lalu lintas lain yang tak kunjung usai. Sejumlah kota besar negara lain menjadi rujukan Ibu Kota untuk menerapkan proyek lalu lintas tersebut.

Jakarta, Indonesia

Nama: Electronic Road Pricing
Berlaku: Akhir 2015 atau awal 2016
Tarif: Rp 30 ribu (atau tergantung bertambahnya kemacetan lalu lintas)
Kota rujukan: Stockholm (Swedia)
Landasan hukum: Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Turunannya:

  • Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas serta Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan
  • UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
  • Turunannya: Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas

    Singapura

    Nama: Electronic Road Pricing
    Berlaku: 1998
    Penerapan: Senin-Jumat pukul 07.00-19.00
    Tarif:
    1. Sepeda motor = Sin$ 0,25-3
    2. Taksi = Sin$ 0,5-6
    3. Bus kecil = Sin$ 0,75-9
    4. Bus besar = Sin$ 1-12

  • Tarif per bulan: Sin$ 60
  • Tarif untuk warga asing: Sin$ 5 (sekitar Rp 47 ribu)
  • Biaya perangkat: Sin$150 (sekitar Rp 1,4 juta)
  • Total gerbang: 80 unit

    London, Inggris

    Nama: London Congestion Charge
    Berlaku: 17 Februari 2003
    Penerapan: pukul 07.00-18.00
    Tarif: 11,50 pound sterling (sekitar Rp 228 ribu)

  • Sebanyak 250 ribu dari 400 ribu kendaraan setiap hari telah menggunakan on board unit--alat pendeteksi identitas kendaraan
  • Target mengurangi kemacetan: 10-15 persen
  • Target kecepatan kendaraan: 37 persen (17 kilometer per jam)
  • Penerimaan: 130-150 juta pound sterling per tahun (Rp 2,5-3 triliun)

    Stockholm, Swedia

    Nama: Stockholm Congestion Charge
    Berlaku: 2007
    Penerapan: pukul 06.30-18.30
    Teknologi: Q-Free (Norwegia)

  • Lebih dari 400 ribu pengendara di Stockholm telah dilengkapi on board unit
  • Tarif: 60 krona (sekitar Rp 102 ribu)
  • Denda tak bayar lima hari: 70 krona (sekitar Rp 120 ribu)
  • Denda tak bayar satu bulan: 500 krona (sekitar Rp 852 ribu)

    Sumber: PDAT, lta.gov.sg, mytransport.sg,roadtraffic-technology.com, roadtraffic-technology.com

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus