Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Mural

Banyak kritik lewat mural terhadap pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi. Di seluruh dunia, media berekspresi di bidang permanen ini banyak menjadi rekor dunia.

21 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Berbagai mural yang menyatakan kritik terhadap pemerintah dihapus.

  • Bentuk represi baru terhadap kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat.

  • Banyak mural yang memecahkan rekor dunia.

SEPEKAN terakhir, berbagai mural yang mengkritik pemerintah dihapus. Salah satunya menampilkan gambar Presiden Joko Widodo dengan bagian mata tertutupi tulisan “404: Not Found” berlatar merah. Polisi mencari penggambar mural tersebut. Sosiolog Ubedilah Badrun menyebut penghapusan mural ini sebagai bentuk represi baru. "Pembungkaman yang bertentangan dengan prinsip demokrasi," katanya, Sabtu, 14 Agustus lalu. Selain menjadi medium seni kritik sosial, di berbagai belahan dunia, mural adalah seni lukis pada bidang permanen yang diakui, bahkan menjadi rekor dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus