Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Film CODA sebagai Film Terbaik Academy Awards tahun 2022.
Film ini berkisah tentang sebuah keluarga tunarungu yang mengharukan.
Film ini juga meraih Piala Oscar untuk Skenario Adaptasi Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik.
DI perairan Gloucester, Inggris, Ruby Rossi bersama sang Ayah dan kakaknya, Leo, mengarungi pagi yang masih gelap, sembari meraup kawanan ikan dalam jaring. Ruby bernyanyi kepada laut seolah-olah mengundang ikan ke permukaan, meski Ayah, Leo, dan ibunya tak menyadari betapa suara si bungsu begitu menggetarkan, begitu membelai jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di desa nelayan di kawasan Manchester, keluarga Rossi adalah bagian dari penduduk yang mencari nafkah sebagai nelayan, berkawan dengan asinnya laut dan gemuruh badai. Namun keluarga Rossi adalah keluarga tunarungu sehingga hanya Ruby (pendatang baru Emilia Jones), si bungsu, yang lahir dengan pendengaran sempurna dan bahkan bersuara emas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adegan dalam CODA. IMDB
Di sekolahnya, Ruby lebih dikenal sebagai gadis berbau amis karena saban hari bergaul dengan laut dan ikan sejak subuh. Dia terkadang tak sempat berganti baju lagi. Ruby tak hanya menjadi bulan-bulanan teman sekolahnya. Dia bahkan hanya bisa memandang si ganteng bersuara emas, Miles (Ferdia Walsh-Peelo), dari jauh. Tak mengherankan, sebagaimana remaja sekolah menengah atas, si ganteng mendaftar masuk kelompok kur. Ruby pun ikut-ikutan mendaftar supaya bisa bertemu dengan pujaan hatinya. Tanpa disadari, Ruby melejit menjadi bintang kelas. Sang guru, Pak V (Eugenio Derbez), menemukan intan yang perlu diasah dan menawarkan Ruby menjadi pembimbingnya untuk audisi menuju sekolah tinggi musik terkemuka Berklee College of Music di Boston.
Namun pertanyaan terpenting: mungkinkah Ruby bisa meninggalkan keluarganya yang sangat bergantung pada dirinya sebagai jembatan ke “dunia yang bisa mendengar”? Film CODA yang diadaptasi dari film Prancis-Belgia berjudul La Famille Bélier karya Éric Lartigau ini memperkenalkan sesuatu yang baru kepada penonton awam. Jika film Sound of Metal (Darius Mader, 2019) bercerita seorang penggebuk drum yang perlahan-lahan kehilangan kemampuan pendengarannya dan belajar memasuki “dunia sunyi”, film ini justru menceritakan kisah CODA (child of deaf adult), kisah Ruby sang anak dari pasangan tunarungu.
Adegan dalam CODA. IMDB
Dalam film ini, baik sang ayah (diperankan oleh Troy Kotsur yang memperoleh piala Oscar sebagai Peran Pendukung Pria Terbaik) maupun ibunya, Jackie (Marlee Matlin yang kini menjadi seorang ibu), sekarang sama-sama diperankan oleh aktor dan aktris tunarungu. Marlee Matlin sebelumnya melejit dalam film Children of a Lesser God (Randa Haines, 1986). Ia berhasil menjadi Aktris Terbaik Academy Awards 1987, mengalahkan aktris besar seperti Sissy Spacek dan Jane Fonda. Inilah yang membedakan film CODA dengan film orisinal sumber dari cerita film ini, La Famille Bélier, yang dikritik karena tak menggunakan aktor dan aktris tunarungu.
Namun bukan sekadar sikap para sineas film ini, tapi juga cerita yang sederhana dan penuh humor dengan akhir menyenangkan yang seolah-olah mengembalikan “nama baik” film-film happy-ending. Film-film Hollywood sudah begitu formulais, begitu klise dengan resep happy ending hingga lama-kelamaan penonton—paling tidak beberapa tahun terakhir—banyak yang beralih pada produksi Eropa atau Asia (tepatnya Korea, India, dan Jepang). Film CODA, meski mengangkat tema yang cukup serius—dunia sunyi dan dunia bising—bisa bertemu muka dengan film-film itu secara intim.
Emilia Jones dallam CODA. IMDB
Hal lain yang asyik dari CODA adalah bagaimana Film Terbaik Piala Oscar 2022 ini dengan santai menggambarkan orang tua Ruby berhubungan intim untuk menunjukkan kehidupan dan rutinitas mereka sebagai manusia biasa.
Adegan akhir saat ayah Ruby mencoba memahami kedahsyatan suara anaknya—dengan memegang leher Ruby agar merasakan vibrasi suara—adalah babak yang sangat mengharukan. Apalagi adegan akhir yang tak perlu diceritakan karena memang film yang tayang di layanan streaming Apple TV+ ini memang sebaiknya disaksikan saja. Ruby menemukan cara bagaimana bernyanyi untuk mereka yang hidup di dunia sunyi.
Meski babak demi babak film CODA tetap menggunakan formula yang sudah kita kenal, sutradara Sian Heder menampilkan hal-hal istimewa yang membuat kita kembali percaya: film yang menyenangkan tak berarti klise.
Ketika kita akhirnya menyaksikan Ruby mengucapkan perpisahan sementara dengan perairan Gloucester yang dicintainya untuk menumbuhkan bakatnya dalam menyanyi, dia tahu tetap tak akan meninggalkan dunia sunyi keluarganya. Dia sudah tahu bagaimana bernyanyi untuk mereka.
CODA
Sutradara: Sian Heder
Penulis skenario: Sian Heder
Dibuat berdasarkan: La Famille Bélier karya Éric Lartigau
Pemain: Emilia Jones, Troy Kotsur, Marlee Matlin, Eugenio Derbez, Ferdia Walsh-Peelo, Daniel Durant
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo