Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Asal-usul Karakter Joker, Musuh Bebuyutan Batman yang Ikonik

Joker, musuh bebuyutan Batman banyak diperbincangkan penggemar komik dan film. Begini asal-usul karakter antagonis itu.

6 Oktober 2024 | 09.15 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Joker, salah satu karakter penjahat paling ikonik dalam dunia komik, pertama kali muncul dalam komik Batman 1 yang diterbitkan oleh DC Comics pada tahun 1940. Karakter yang diciptakan oleh Bill Finger, Bob Kane, dan Jerry Robinson ini menjadi musuh utama Batman dan dikenal luas karena sifatnya yang kejam, tidak dapat diprediksi, serta penuh teka-teki. Namun, yang membuat Joker semakin menarik adalah asal-usulnya yang terus berubah-ubah, tanpa versi yang konsisten.

Dikutip dari laman dcworld, cerita asal-usul Joker menjadi bahan diskusi dan spekulasi di kalangan penggemar selama bertahun-tahun. Tidak seperti banyak karakter lain yang memiliki latar belakang yang jelas, Joker sering kali muncul dengan cerita berbeda tentang bagaimana ia menjadi sosok yang kejam dan sadis. Berbagai versi asal-usul Joker ini ditampilkan melalui komik, film, hingga serial televisi, tanpa satu pun yang diakui sebagai cerita definitif.

Salah satu versi paling terkenal berasal dari komik Batman: The Killing Joke yang diterbitkan pada tahun 1988. Komik yang ditulis oleh Alan Moore ini menggambarkan Joker sebagai seorang komedian yang gagal. Terpaksa terlibat dalam kejahatan karena kondisi keuangan yang terpuruk, ia akhirnya terjebak dalam sebuah kecelakaan di pabrik kimia. Insiden tersebut mengubah penampilannya secara drastis: kulitnya menjadi putih, rambutnya hijau, dan bibirnya berwarna merah terang.

Perubahan fisik ini mencerminkan transformasi mentalnya, menjadikannya sosok yang gila dan kejam. Namun, yang menarik, Joker sendiri meragukan kebenaran cerita ini, seperti yang dinyatakannya dalam komik tersebut. Ia lebih suka jika masa lalunya "multiple choice," menambah elemen misteri dalam karakter ini.

Selain versi komik, adaptasi film juga memberikan interpretasi berbeda tentang asal-usul Joker. Salah satu yang paling menonjol adalah dalam film Joker yang dirilis pada 2019, dibintangi oleh Joaquin Phoenix. Film ini memperkenalkan Joker sebagai Arthur Fleck, seorang pria dengan gangguan mental yang merasa diabaikan oleh masyarakat. Tekanan mental dan emosional yang ia alami akhirnya membawanya ke titik kehancuran, mengubahnya menjadi Joker. Film ini menawarkan pendekatan yang lebih mendalam terhadap psikologis karakter, serta menekankan isu sosial seperti ketidakadilan dan kesehatan mental.

Meskipun versi asal-usul Joker terus berbeda-beda, satu hal yang konsisten adalah posisinya sebagai musuh abadi Batman. Joker tidak hanya menjadi ancaman fisik, tetapi juga moral. Jika Batman dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi keadilan dan ketertiban, Joker adalah simbol dari kekacauan dan nihilisme. Joker melihat kejahatan sebagai lelucon besar, dan sering kali tujuan utamanya adalah membuktikan bahwa dunia ini pada dasarnya kacau dan tidak bisa diatur.

Dengan asal-usul yang terus berubah, Joker tetap menjadi karakter antagonis yang penuh misteri dan selalu relevan di dunia komik dan film. Lebih dari delapan dekade sejak kemunculannya, ia masih menjadi penjahat yang menarik perhatian penggemar di seluruh dunia.

Pilihan Editor: 7 Aktor Pernah Perankan Joker dari Heath Ledger, Jared Leto, hingga Joaquin Phoenix

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus