Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI Anda pencinta film berkualitas, nama Jacques Audiard tentu sudah tak asing. Pria asal Prancis yang kini berusia 72 tahun itu memang pakar film jempolan. Paling anyar, ia menjadi sutradara film Emilia Perez, yang baru dirilis di bioskop Indonesia pada Jumat, 1 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Emilia Perez merupakan film musikal menegangkan tentang kehidupan masyarakat Meksiko yang penuh kekerasan kartel narkotik dan geng kriminal lain. Meski sekilas dianggap tak masuk akal mencampurkan drama musikal dengan aksi laga, nyatanya, Emilia Perez hadir begitu mengagumkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film ini tayang perdana di Festival Film Cannes 2024. Hasilnya pun ciamik. Film ini diganjar penghargaan Jury Prize Festival Film Cannes 2024 dan masuk nominasi Palme d'Or Festival Film Cannes 2024.
Audiard lahir di Paris. Ia memulai kariernya sebagai penulis skenario pada 1980-an dengan film-film seperti Réveillon chez Bob!, Mortelle randonnée, Baxter, Fréquence Meurtre, dan Saxo.
Pada 1994, ia menyutradarai film pertamanya, See How They Fall (bahasa Prancis: Regarde les hommes tomber), film jalanan yang dibintangi Mathieu Kassovitz dan Jean-Louis Trintignant. Film tersebut memenangi Cesar Award atau Festival Film Nasional Prancis untuk pertama kalinya.
Hingga kini setidaknya ada 11 film yang sudah disutradarai Audiard. Jumlah film karyanya makin bertambah lantaran ia cukup banyak bekerja sebagai penulis skenario.
Sutradara Jacques Audiard di acara pemutaran film Emilia Perez di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 21 Oktober 2024. REUTERS/Mario Anzuoni
Berikut ini film-film terbaik karya Jacques Audiard:
Emilia Perez (2024)
Berkisah seorang pengacara perempuan yang membantu bos kartel narkotik yang mengubah identitas dan jenis kelaminnya. Semua berjalan normal hingga rentetan masalah menerpa serta mengubah hidupnya dan masyarakat di negaranya, Meksiko.
Paris, 13th District (2021)
Bercerita tentang kehidupan tiga tokoh bernama Mille, Camilie, dan Nora di Kota Paris. Ketiganya terlibat dalam hubungan asmara yang rumit.
The Sisters Brothers (2018)
Film ini berkisah dua penembak jitu yang mendapat misi menangkap sindikat pencuri emas. Dasarnya film komedi, alur cerita berjalan dengan santai dan jenaka.
Dheepan (2015)
Bercerita tentang mantan tentara militer Sri Lanka yang ingin mengubah hidup beserta keluarganya. Ia memilih Prancis sebagai negara tujuan. Tapi, syaratnya, mereka harus mengubah identitas.
Rush and Bone (2012)
Film ini bertutur tentang hubungan cinta yang hangat dan indah antara Ali, seorang orang tua tunggal; dan anaknya, Sam. Mereka baru pindah dari Belgia ke Prancis. Di Prancis, Ali bertemu dengan Stephanie, seorang pelatih lumba-lumba yang mengalami kecelakaan hingga harus kehilangan kedua kakinya. Ali dan Stephanie jatuh cinta dan justru saling melengkapi satu sama lain.
A Prophet (2009)
Film ini menceritakan tentang kehidupan keras di penjara. Seorang pemuda berada di antara dua geng besar penguasa penjara. Meski awalnya enggan bergabung dengan geng mana pun, ia akhirnya memilih menjadi jahat dan membentuk bisnis jahatnya sendiri.
The Beat That My Hearth Skipped (2005)
Seorang pemuda bernama Thomas berada di persimpangan hidupnya. Ia berasal dari keluarga berada dengan bisnis jahat dan kejam. Ia dituntut menjadi ahli waris usaha kotor ayahnya tersebut. Sementara itu, dalam hatinya, ia ingin menjadi pianis.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo