Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Lakon Den Kisot Karya Goenawan Mohamad Dipentaskan Lagi di Bandung

Lakon Den Kisot dimainkan keliling daerah seperti NuArt Sculpture Park Bandung, Ternate, Tidore, Solo, dan Yogyakarta, lalu kembali di Bandung.

7 Oktober 2022 | 17.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Pertunjukan teater boneka berjudul Den Kisot kembali tampil di Bandung. Pementasan yang berkaitan Dies Natalis Institut Seni dan Budaya Indonesia atau ISBI Bandung itu digelar di Gedung Kesenian Dewi Asri, Kamis malam, 6 Oktober 2022. Para penontonnya duduk berdesakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karya Goenawan Mohamad yang dibesut sutradara Endo Suanda itu berdasarkan cerita asli Don Quijote de La Mancha tulisan Miguel de Cervantes. Pertunjukan teater yang bonekanya mirip dengan wayang golek itu awalnya disiapkan untuk acara Don Quijote Festival pada 13 Juli 2019 di Galeri Salihara, Jakarta. Festival itu untuk menyambut penerbitan novel Don Quixote terjemahan bahasa Indonesia yang meluncur 14 Juli di Komunitas Salihara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah itu, lakon Den Kisot dimainkan keliling daerah seperti NuArt Sculpture Park Bandung, Ternate, Tidore, Solo, dan Yogyakarta, lalu kembali di Bandung. “Perubahan selalu terjadi pada setiap pertunjukan karena menyesuaikan dengan kultur setempat,” ujar Endo Suanda, Jumat, 7 Oktober 2022. Selain nama narator, adaptasi juga terkait dengan dialek dan bahasa lokal.

Gunungan wayang Don Quixote dan Sancho di teater boneka Den Kisot. TEMPO/ANWAR SISWADI

Endo yang seorang etnomusikolog, mengemas pertunjukan itu sebagai pentas teater dengan wayang golek. Berbeda dengan pertunjukan wayang golek, Den Kisot menggunakan naskah, sutradara, tata lampu dan suara, pemusik, dan dalang Arief Nugraha Rawanda alias Ari S. Sunarya, ikut sebagai pemain. ”Jadi bukan pertunjukan wayang golek dengan cerita Don Quixote,” ujar Endo.

Harapannya, lakon Den Kisot akan terus dipentaskan keliling. Sejauh ini ada rencana penjajagan dan minat untuk pertunjukan di Surabaya, Bali, Malaysia, Filipina, dan beberapa negara Eropa. “Termasuk pada Festival Cervantes dan Festival Teater Boneka,” kata Endo

Sebelum pandemi sudah ada penjajagan di Malaysia dan Brazil. Namun mereka terkendala oleh dukungan biaya. Kedutaan Spanyol yang ingin sekali menampilkan Den Kisot di negaranya, menurut Endo, telah menyokong pendanaan pentas keliling berbagai kota di Indonesia.

Adapun pementasan terbaru di Bandung, didukung oleh panitia Dies Natalis ISBI dan donatur. ”Sebagian lagi nekat saja, karena kami sendiri ingin tampil lagi di Bandung,” ujar Endo.

ANWAR SISWADI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus