Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Prilly Latuconsina Jadi Dosen di UGM, Mengajar dan Belajar dalam Satu Waktu

Prilly Latuconsina berbagi pengalaman sebagai selebriti atau tokoh melewati proses selebritikasi atau indikator-indikator untuk menjadi selebritas.

29 September 2022 | 20.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktris dan pengusaha, Prilly Latuconsina menjadi dosen praktisi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis, 29 September 2022. Ia mengaku sangat senang dan antusias mengajar para mahasiswa universitas ternama di Indonesia ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyatakan, saat mengajar ia merasa ikut belajar juga. "Selain mengajar, saya juga ikut belajar. Karena pertanyaan-pertanyaan mahasiswa akhirnya justru membuat saya belajar dan membuka perspektif baru saya. Jadi ini praktisi mengajar dan juga ikut belajar.  Banyak sekali yang saya dapat hari ini," kata Prilly usai mengajar selama dua jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prilly terpilih menjadi dosen praktisi di UGM bukan tiba-tiba karena dia sebagai selebriti. Ia melalui proses pendaftaran dalam program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). 

"Bisa ada di sini (UGM) bukan privilege Prilly Latuconsina, ya. Saya mendaftar secara formal, saya daftar di website resmi Praktisi Mengajar, submit segala dokumen yang diperlukan sampai CV (curriculum vitae) dan menunggu kabar, akhirnya mendapat tawaran dari Universitas Gadjah Mada. Saya bersyukur sekali hari ini. Jadi melewati proses sebagaimana mestinya yang dilewati praktisi-praktisi yang lain," kata alumnus London School of Public Relations jurusan Ilmu Komunikasi ini.

Ia berharap banyak praktisi yang bisa ikut mengajar supaya bisa saling berbagi pengalaman. Selain itu juga bisa berkolaborasi dengan para dosen di perguruan tinggi.

Prilly mengaku mengikuti program kolaborasi jangka pendek. Maka ia hanya mengajar dua kali pertemuan. Setiap mengajar dibutuhkan waktu dua jam. Prilly dijadwalkan akan mengajar lagi bula depan.  

Saat memberikan materi kuliah, ia menyatakan tidak hanya memberikan teori. Produser dan pemain di film Kukira Kau Rumah ini juga berbagi pengalaman sebagai selebriti atau tokoh melewati proses selebritikasi atau indikator-indikator untuk menjadi selebritas.

Prilly Latuconsina dengan tersenyum menjawab pertanyaan menjadi dosen sebagai cita-citanya. Ia mengakuinya dan karena itu, ia berencana mengambil program Strata 2 dengan konsentrasi di pendidikan.

"Apakah saya akan jadi dosen, saya harus S 2 dulu, ya. Saya memang kebetulan ingin S 2 konsentrasinya di pendidikan. Jadi ya, semoga terlaksana. Saya punya passion mengajar. Cita-cita saya dari kecil memang pingin banget jadi guru," kata Prilly.

Prilly Latuconsina mengajar mahasiswa kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia mengikuti program Praktisi Mengajar, salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang membuka kesempatan bagi praktisi handal di berbagai bidang untuk mengajar di kelas dan membagikan keterampilan serta pengalaman riil dari dunia industri.

“Program MBKM memberikan pengalaman belajar di luar kelas, juga pembelajaran dalam kelas dengan membawa para praktisi,” kata Lidwina Mutia Sadasri, dosen Departemen Ilmu Komunikasi yang mengampu mata kuliah Kajian Selebritas.

Program Praktisi Mengajar diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2022 untuk mengatasi problem kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan dunia kerja. Data dari Future of Jobs Report, World Economic Forum tahun 2020 menyebutkan bahwa relevansi kemampuan lulusan perguruan tinggi Indonesia dengan kebutuhan industri hanya sekitar 64 persen, lebih rendah dari negara Asia lainnya seperti Singapura yang memiliki angka relevansi 79 persen, Tiongkok sebesar 73,6 persen, dan Arab Saudi sebesar 71,3 persen.

Kolaborasi pengembangan mata kuliah dalam program ini akan meningkatkan relevansi mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, proses alih pengetahuan serta keahlian dari dunia kerja ke sivitas akademika dapat terus berkesinambungan sehingga perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan yang siap berkarya di dunia kerja.

“Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, tanyakan apa yang ingin ditanyakan. Program seperti ini sangat baik untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi alumni yang memiliki kepercayaan diri tinggi,” ucap Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro.

Pada kelas ini, Prilly memberikan materi terkait selebritisasi dan selebrifikasi, serta berdiskusi dengan mahasiswa pada sesi tanya jawab. Usai pertemuan pertama kali ini, Prilly akan kembali ke UGM pada Oktober mendatang untuk mengajar di mata kuliah yang sama.

UGM sendiri pada semester ini menerima 91 praktisi yang akan mengajar di berbagai program studi Sarjana, 28 di antaranya telah menyelesaikan kegiatan kolaborasi. Para praktisi ini mengikuti program Praktisi Mengajar berupa kolaborasi pendek maupun kolaborasi intensif. 

 

MUH SYAIFULLAH 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus