Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan Christine Hakim pada serial film The Last of Us seolah mengobati kerinduan penggemar melihat kemampuan aktingnya. Artis peran senior itu memang jempolan. Namun kemampuan akting Christine tidak bisa kita lihat jika wanita kelahiran Kuala Tungkal, Jambi ini menolak ajakan seseorang untuk bermain film ketika masih remaja.
Semasa kecil, Christine Hakim tidak bercita-cita menjadi seorang aktris, melainkan ia memiliki mimpi untuk menjadi psikolog atau arsitek. Namun, ia bertemu dengan Teguh Karya dan diminta untuk memainkan film.
Baca: 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us
Nama Teguh Karya disebut-sebut sebagai guru dan mentor Christine Hakim. Siapa sebenarnya sosok Teguh Karya tersebut?
Salah satu sutradara film yang sangat legendaris adalah Steve Liem Tjoan Hok atau yang akrab dikenal Teguh Karya. Teguh Karya adalah pria kelahiran di Pandeglang, Jawa Barat pada 22 September 1937.
Semasa kecil, ia dipanggil dengan sebutan Ahok dan mengubah namanya menjadi Teguh Karya. Ia merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Saat usianya 10 tahun Teguh dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Jakarta karena konflik etnis yang meletus di kampung halamannya.
Teguh Karya adalah seorang sutradara film legendaris Indonesia. Ketertarikan Teguh pada dunia perfilman sudah tampak sejak kecil. Bermula dari keikutsertaanya pada kelompok drama di gereja tempatnya beribadah yang kemudian berlanjut pada Akademi Seni Drama dan Film (Asdrafi). Pada tahun 1954, Teguh bergabung dengan Asdrafi, Yogyakarta. Selanjutnya Teguh meneruskan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia (1957-1961) lalu di East West Center Honolulu, Hawaii (1962-1963).
Perjalanan panjang Teguh dalam seni peran telah mengantarnya untuk menghasilkan berbagai karya film. Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, Teguh Karya menjadi pemimpin Teater Populer sejak berdirinya tahun 1968. Ia bahkan enam kali dijadikan Sutradara Terbaik dalam Festival Film Indonesia.
Adapun film-film yang disutradarainya meliputi Cinta Pertama (1974), Ranjang Pengantin (1975), November 1828 (1979), Ibunda (1986), Di Balik Kelambu (1983) dan Pacar Ketinggalan Kereta 1989). Film-filmnya melahirkan jumlah aktor dan aktris terkemuka Indonesia seperti Slamet Rahardjo, Christine Hakim, dan Alex Komang.
Semasa hidupnya, Teguh Karya memilih untuk hidup melajang. Sutradara kawakan itu menghembuskan nafas terakhir kali di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, pada 11 Desember 2001 pada usia 64 tahun, setelah terserang stroke yang menyerang otak bagian memori sejak tahun 1998.
RINDI ARISKA
Baca: Proyek Rahasia Christine Hakim di The Last of Us, Casting Hingga Syuting di Kanada
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini