Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Review Film Red One: Petualangan Natal dalam Balutan Aksi ala Hollywood

Film Red One menghadirkan aksi seru Natal dengan misi penyelamatan yang penuh ketegangan.

8 November 2024 | 20.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Red One bukan sekadar film Natal biasa. Dengan sentuhan aksi ala Hollywood, Dwayne Johnson dan J.K. Simmons menghadirkan versi baru Santa Claus yang jauh dari kesan klasik. Simmons tampil sebagai St. Nick berotot yang memimpin operasi penyelamatan Natal, lengkap dengan dukungan teknologi militer.

Review Film Red One: Penokohan Santa dalam Dunia Modern 

Tak hanya membawa hadiah, Santa dalam film ini memiliki sebutan ‘Red One’ dan timnya, ELF (Enforcement Logistical Fortification), bergerak seperti agen rahasia yang siap melawan ancaman. Film ini mengisahkan tentang misi penyelamatan Santa yang diculik, menempatkan Cal (Dwayne Johnson) dan Jack (Chris Evans) dalam peran sebagai tim penyelamat yang harus menghadapi berbagai tantangan melintasi benua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu keunikan dari Red One adalah menghadirkan karakter mitologi seperti Krampus dan monster manusia salju, menambah nuansa fantasi gelap yang jarang ditemukan dalam film bertema Natal. Dengan plot yang penuh aksi dan pertarungan sengit, penonton diajak untuk melihat Natal dalam perspektif yang berbeda.

Chemistry yang Kurang Padu antara Dwayne Johnson dan Chris Evans

Terlepas dari elemen menariknya, chemistry antara Dwayne Johnson dan Chris Evans terasa kurang hidup. Ada perbedaan gaya akting mereka yang cenderung kontras, saat Dwayne dengan aksi fisiknya yang dominan, sementara Chris Evans cenderung lebih tenang dan humoris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ditambah alur cerita film yang terlalu padat, seolah ingin mencakup semua aspek mulai dari aksi, fantasi, hingga drama keluarga, namun justru kehilangan fokus. Penggunaan sinematografi yang terkesan datar dan warna yang suram turut membuat film ini kehilangan keceriaan Natal. Kelebihan efek digital juga terasa agak dipaksakan, salah satunya CGI manusia es di tepi pantai yang terkesan kaku. 

Seperti film-film Natal Hollywood lainnya, Red One berakhir dengan puncak aksi dan keceriaan yang menggugah nostalgia, meskipun film ini kurang mendalami makna Natal sesungguhnya. Kelebihan film ini terletak pada usaha untuk menyuguhkan pesan dan petualangan yang seru—meskipun belum berhasil dieksekusi dengan sempurna. Namun, Red One tetap menjadi hiburan bagi keluarga yang merindukan tontonan Natal penuh aksi. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus