Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Review Sekotengs: Serial Ringan tentang Persahabatan, Humor, dan Drama Dunia Koas

Serial terbaru Sekotengs menghadirkan kisah segar tentang kehidupan dokter-dokter muda saat menjalani koas.

3 Oktober 2024 | 14.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Serial Sekotengs besutan Falcon Pictures bercerita tentang kehidupan dunia medis melalui lensa kehidupan empat dokter muda yang tengah menjalani masa co-assistant (koas) di sebuah rumah sakit. Diangkat dari webtoon karya Lifina dengan judul yang sama, Sekotengs berhasil menciptakan daya tarik tersendiri dengan premis yang unik dan dipenuhi humor segar.

Sekumpulan Koas So Ganteng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan judulnya, kata ‘Sekotengs’ merupakan akronim dari ‘sekumpulan koas so ganteng’ yang merujuk kepada para tokoh utama, yaitu Raka (Adipati Dolken), Dean (Arbani Yasiz), Vino yang diperankan Giorgino Abraham, dan Ezra (Abidzar Al-Ghifari).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keempat aktor tersebut berhasil menciptakan chemistry yang kuat sebagai empat dokter muda dengan karakter yang berbeda-beda. Adipati memerankan tokoh yang lebih matang dan dewasa, sementara Arbani membawa sisi humoris dan santai dalam perannya. Giorgino dan Abidzar juga tak kalah mencuri perhatian dengan keunikan karakter mereka dan gaya humornya. Meski begitu, persahabatan mereka tak selalu mulus. 

Kisah Sehari-Hari Para Koas

Serial Sekotengs yang dibintangi Abidzar, Adipati Dolken, Giorgino Abraham. Dok. Falcon Pictures

Cerita Sekotengs berpusat pada kehidupan empat karakter utama yang menghadapi tantangan sebagai koas di rumah sakit sambil bergelut dengan masalah-masalah pribadi. Adegan-adegan humor yang dibalut dengan sisi drama membuat serial ini menawarkan plot yang cukup ringan dan menghibur.

Momen-momen lucu di tengah ketegangan dunia medis juga memberikan nuansa segar saat menonton. Di setiap episodenya, tantangan yang dihadapi para koas tidak hanya berkisar pada tugas-tugas klinis kedokteran, tapi juga tentang cara mengatasi dilema pribadi. 

Dari konflik keluarga hingga percintaan, semua diramu dengan cermat—memancing tawa sekaligus rasa haru penonton. Skenario yang ditulis dengan sentuhan komedi dan drama seimbang berhasil mengangkat tema tentang perjuangan hidup para dokter muda tersebut.

Kesetiaan pada Materi Asli

Merupakan adaptasi dari Webtoon populer, serial Sekotengs cukup setia pada karya aslinya. Namun, ada beberapa penyesuaian untuk membuatnya lebih relevan bagi penonton Indonesia. Banyak momen dalam serial ini yang dibuat sama dengan dunia nyata, terutama bagi penonton yang pernah menjalani masa-masa pendidikan kedokteran. 

Dalam serial ini, kehidupan rumah sakit dan interaksi antar koas juga dikemas dengan gaya yang lebih kasual dan segar, tanpa kehilangan esensi medis yang menjadi latar utama cerita. Serial Sekotengs juga menghadirkan tampilan visual dan color-grading yang ciamik.

Lokasi syuting didominasi oleh lingkungan rumah sakit dan kampus kedokteran sehingga memberikan kesan realisme dalam setiap adegan. Faktor sinematografi yang cermat juga berhasil menangkap esensi setiap momen, baik yang lucu maupun dramatis.

Sekotengs cukup menghibur. Kombinasi humor, drama, dan romansa masa muda, ditambah akting yang dimainkan dengan apik dari para pemeran menawarkan hiburan ringan namun juga bermakna. Serial ini sudah tayang di Prime Video sejak Kamis, 26 September 2024, dan menyuguhkan 6 episode.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus