Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GARA-GARA sejumlah anggota stafnya positif Covid-19, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa harus kembali menjalani tes usap dengan metode polymerase chain reaction, Rabu, 2 September lalu. Ia pun urung hadir dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat. “Alhamdulillah hasilnya negatif,” kata Suharso, 65 tahun, saat dihubungi, Rabu, 2 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak pandemi Covid-19 merebak, Suharso telah menjalani tes usap sedikitnya 11 kali. Ia menjalani tes pertamanya pada 15 Maret lalu di sela perjalanan dinas ke Bali. Saat itu ia mendapat informasi bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif terjangkit virus corona. Empat hari sebelumnya, ia duduk persis di sebelah kanan Menteri Budi saat mengikuti rapat terbatas di kantor Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika masa awal pandemi, Suharso mewajibkan setiap orang yang akan bertemu dengannya menjalani tes cepat antibodi. Saat itu rapid test menjadi standar pemeriksaan awal Covid-19. “Sekarang rapid test enggak ada artinya lagi,” ujarnya.
Suharso juga menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Saat berkunjung ke kantor Tempo, Kamis, 27 Agustus lalu, misalnya, ia mengenakan masker medis dilapisi masker kain serta tameng wajah. Ia pun membawa penyanitasi tangan sendiri. “Sampai nanti ada vaksinasi, ya harus begini. Jaga jarak, wajib memakai masker, dan rajin tes,” tutur Suharso, yang rutin berkunjung ke daerah. “Setiap mau pergi dites, pulangnya dites lagi. Saya menunggu hasilnya dengan cemas, he-he-he….”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo