Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Oei Hong Djien diminta menyanyikan “Indonesia Raya” oleh petugas Bandara Internasional Yogyakarta karena tak memiliki aplikasi PeduliLindungi.
Petugas bandara juga menanyakan kewarganegaraannya.
Oei Hong Djien kini telah memasang aplikasi PeduliLindungi di telepon selulernya.
KOLEKTOR Oei Hong Djien memiliki pengalaman unik saat berada di Bandar Udara Internasional Yogyakarta pada 8 Desember 2021. Petugas bandara memintanya menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” lantaran ia tak memiliki aplikasi PeduliLindungi di telepon selulernya. “Saya nyanyi dengan keras sampai selesai dan orang-orang pada lihat,” katanya kepada Gangsar Parikesit dari Tempo, Selasa, 29 Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oei Hong Djien saat itu hendak pergi ke Banyuwangi untuk menghadiri sebuah acara, tapi tak ada penerbangan langsung dari Yogyakarta ke kabupaten di ujung timur Jawa Timur tersebut. Akhirnya ia harus terbang ke Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi esok harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria 82 tahun itu tak mengira diminta menyanyikan “Indonesia Raya” oleh seorang perempuan petugas Bandara Internasional Yogyakarta. Padahal ia telah menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19 sebagai bukti telah mendapatkan dua kali suntikan vaksin. Saat itu ia belum mengunduh aplikasi PeduliLindungi karena sudah lama tak bepergian.
Petugas tersebut bahkan bertanya perihal kewarganegaraannya. Kolektor seni itu pun menjawab ia warga negara Indonesia dan menunjukkan kartu identitasnya. “Coba nyanyi lagu ‘Indonesia Raya’,” tutur petugas itu seperti ditirukan Oei Hong Djien. “Saya tidak protes, malah ngguyu (tertawa).”
Oei Hong Djien tak ingin mempersoalkan peristiwa itu. Ia menganggapnya kejadian lucu yang terjadi padanya. Ia juga tak kapok naik pesawat karena peristiwa itu. Kini ia telah memiliki aplikasi PeduliLindungi di ponselnya dan sudah mendapatkan vaksin booster sekitar satu bulan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo