Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden 2024, Anies Baswedan, datang melayat ke rumah duka mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik di kawasan Pondok Ranggon, Jakarta Timur hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mohamad Taufik meninggal dunia di usia 66 tahun pada Rabu malam, 3 Mei 2023 karena menderita kanker paru stadium empat. Jenazah mantan politikus Partai Gerindra itu dikebumikan di pemakaman Al Azhar Memorial Garden Karawang pada siang ini pukul 13.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taufik adalah salah satu politikus yang mendukung Anies Baswedan menjadi capres 2024. Kondisi kesehatannya memburuk sejak kemarin siang dan meninggal di malam harinya.
Anies tiba di rumah duka sekitar pukul 11.00 WIB. Mantan Gubernur DKI yang mengenakan baju lengan panjang putih, celana hitam serta kopiah hitam itu disambut anggota keluarga Taufik.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kita semua kehilangan almarhum Pak Taufik dan kita semua menyaksikan beliau pribadi yang selalu berjuang berdasarkan nilai-nilai yang diyakini benar," tutur Anies Baswedan di rumah duka.
Tempo merangkum fakta-fakta menarik soal Anies Baswedan yang melayat ke rumah duka M. Taufik. Berikut fakta-fakta tersebut.
Diteriaki calon presiden
Para pelayat yang terlebih dulu sampai di lokasi juga turut menyambut Anies. Dari pantauan Tempo, tak sedikit warga yang menyalami dan meminta foto bersamanya.
"Calon presiden," kata salah satu warga saat bersalaman dengan sosok yang diusung Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS menjadi calon presiden alias capres itu.
Pekikan calon presiden terdengar ketika Anies Baswedan tiba di Wisma Garuda, Pondok Ranggon, Jakarta Timur siang ini.
Dari pantauan Tempo, sorakan calon presiden beberapa kali dilontarkan warga di lokasi. Bahkan, seorang anggota keluarga Taufik juga menyebut kata-kata serupa saat mempersilakan Anies memberikan pesan sebelum melepas jenazah ke pemakaman.
"Maka kami kasih kesempatan pelepasan ini kepada calon presiden kita, Bapak Anies Baswedan," katanya yang kemudian diaminkan para pelayat, Kamis, 4 Mei 2023.
Pimpin salat jenazah ke-15
Setelahnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu masuk ke dalam rumah Taufik untuk mengikuti salat jenazah. Berdasarkan pantauan di lokasi, pemandu prosesi pemakaman mengumumkan bahwa Anies akan menjadi imam salat jenazah Taufik.
"Salat jenazah ke-15 kalinya akan diimami Anies Baswedan," ujarnya.
Kenang komunikasi terakhir
Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan juga mengenang kebersamaannya dengan Mohamad Taufik saat bersama-sama mengemban jabatan di Ibu Kota tujuh tahun belakangan ini. Menurut dia, mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu selalu semangat memperjuangkan nilai-nilai yang diyakininya benar serta tidak takut untuk mempertanggungjawabkan konsekuensinya.
"Selama tujuh tahun terakhir ini kami bekerja bersama dan beliau salah satu yang paling konsisten di dalam membantu perjalanan perjuangan kami," kata Anies di rumah duka, Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis, 4 April 2023.
Anies menceritakan, semangat Taufik kuga tercermin selama menjalani masa pengobatan 1,5 tahun terakhir ini. Selama itu pula, Anies menyebut, ia masih terus menjalin komunikasi intens dengan Taufik.
Bakal calon presiden 2024 itu mengaku kerap video call dengan Taufik. Padahal, kondisi Taufik saat itu sudah sangat lemah dan tidak bisa mengucapkan kalimat apapun.
"Tapi almarhum itu pengen lihat wajah, pengen ngomong, tapi tidak terucap kalimat, yang ada adalah saling pandang, saling lihat," ujar Anies dengan suara bergetar.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berada di samping Taufik di detik-detik terakhir setelah mendapatkan kabar dari pihak keluarga.
AMY HEPPY
Foto 
