Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina mengangkat Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Abdul Musawir Yahya sebagai Komisaris Independen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE). Penunjukan itu diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam RUPSLB tersebut, Gigih Adi Atmo diangkat menjadi Komisaris, menggantikan Harris. RUPSLB juga memutuskan menambah satu Komisaris Independen baru, dengan mengangkat Abdul Musawir Yahya,” tulis keterangan unggahan akun Instagram @pge.pertamina.
Deretan fakta tentang Abdul Musawir Yahya
1. Gaji Abdul setelah jadi komisaris
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan Laporan Tahunan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk 2023, penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris menjadi kewenangan pemegang saham utama PT Pertamina (Persero) melalui mekanisme RUPS.
Pada 5 Juni 2023, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk menunjuk Sujit S. Parhar sebagai Komisaris Independen. Honorarium yang diterimanya sebesar Rp 72.900.000 per bulan dan tunjangan yang diberikan sebesar Rp 14.580.000 per bulan. Namun, dia diketahui tidak menerima tantiem kinerja 2022.
Sementara itu, mantan Komisaris PGE yang digantikan Gigih Adi Atmo, yaitu Harris memperoleh tantiem kinerja 2022 sebesar Rp 752.414.000 per tahun. Kemudian Sarman Simanjorang yang bertindak sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen menerima tantiem kinerja 2022 mencapai Rp 2.150.740.000.
2. Kader PSI
Abdul Musawir Yahya atau yang akrab disapa Abdul adalah seorang politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dia bergabung dengan partai pimpinan putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep, itu pada 13 Juni 2023.
Melansir dari situs resmi PSI, Abdul memaknai politik sebagai industri pemikiran, yang diarahkan untuk membuat masyarakat adil dan sejahtera. Menurutnya, hal yang paling cepat untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat adalah politik.
“Masuk PSI karena partai ini memberikan apresiasi ke anak muda. Hal lain, saya terbiasa dilatih untuk berpikir, berpikir itu anti feodalisme. Saya lebih senang hadir di organisasi yang egaliter. Mas Kaesang menjadikan anak muda sebagai mitra berpikir, tidak menumbuhkan rasa sungkan. Rasa sungkan yang akan menghambat pola berpikir kita,” kata Abdul.
3. Pendidikan
Abdul merupakan lulusan sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Di kampus yang sama, dia juga melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang magister untuk Program Studi Ilmu Agama Islam.
4. Menjabat ketua DPP IMM
Abdul pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) periode 2021-2023. Dia terpilih dalam Muktamar IMM ke-19 di Kendari pada 21-23 Oktober 2021, setelah meraih 331 suara dari 452 peserta pemilih.
5. Sempat terjun di dunia bisnis
Dilansir dari laman resmi UMM selain aktif berorganisasi, ia juga sempat terjun di dunia kewirausahaan. Ia sempat menjadi direktur Maharaya Indonesia. Abdul merintis beragam bisnis seperti menjadi owner di Super Kamera Malang, Lumeo Audiovisual Malang, Panjava English Garden, Garden Coffee, Martabak Satu Juli, serta Penerbit Akar.
YOLANDA AGNE | ANDIKA DWI
Pilihan editor: Banyak Politisi Jadi Komisaris, Ini Jawaban Kementerian BUMN