Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Hujan lebat yang mengguyur secara merata di wilayah Bogor khususnya di Kawasan Puncak, sejak Rabu sore sampai malam, mengakibatkan debit Sungai Ciliwung meningkat drastis. Tinggi Muka Air (TMA) sungai itu di Bendung Katulampa, Kota Bogor, pada papan mercu mencapai angka 160 sentimeter, atau Siaga 2 untuk ancaman banjir di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pelaksana Bendung Katulampa Andi Sudirman mengatakan, lonjakan ketinggian muka air di papan ukur Bendung Katulampa mulai terjadi pukul 19.30 WIB. Saat itu TMA mencapai titik 130 sentimeter atau status Siaga 3. Saat yang sama hujan masih turun dan peningkatan air di Sungai Ciliwung disebabkan besarnya volume air dari Sungai Ciesek, anak Sungai Ciliwung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Debit Sungai Ciliwung terus mengalami peningkatan bahkan hanya berselang 30 menit ketinggian air pun mencapai 160 sentimeter, sehingga statusnya pun meningkat menjadi Siaga 2,“ kata Andi menerangkan.
Menurut dia dengan ketinggian air 160 sentimeter ini, maka volume air yang datang ke Jakarta sebanyak lebih dari 276.246 liter per detik. Aliran air tersebut diperkirakan akan tiba di Jakarta dalam waktu sembilan hingga sepuluh jam ke depan.
Sementara TMA di pintu intake Kalibaru berada di angka 30 sentimeter. Dengan debit air yang melintas sebanyak 2.248 liter per detik “ Kami mengimbau untuk masyarkat yang rumahnya berada di sepanjang aliran Ciliwung untuk mewaspadai peningkatan air Sungai,” kata dia.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rakhmat Prasetia, mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi bahwa wilayah Kota Bogor akan memasuki musim hujan pada November. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Desember.
“Guyuran hujan dengan intensitas lebat yang terjadi di wilayah Bogor ini berpotensi disertai tiupan angin kencang dan petir,” ujarnya.