Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BERTEMU dengan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kamis, 25 April 2024, Idrus Marham berdiskusi tentang pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam pertemuan di rumah dinas Airlangga itu, Idrus bertanya kepada Ketua Umum Partai Golkar tersebut soal kursi menteri yang bakal didapat partai beringin di kabinet Prabowo.
“Sesuai dengan informasi dari Ketua Umum Airlangga, Golkar dapat lima menteri,” kata Idrus, bekas Sekretaris Jenderal Golkar, membenarkan adanya pertemuan itu kepada Tempo pada Rabu, 1 Mei 2024. Mantan Menteri Sosial itu mengaku belum mengetahui posisi menteri yang akan ditempati kader Golkar.
Sejumlah politikus Golkar yang ditemui Tempo bercerita, di lingkup internal partai beredar informasi soal nama kader yang diusulkan sebagai menteri. Airlangga diperkirakan tetap menjabat Menteri Koordinator Perekonomian. Sedangkan Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat Maman Abdurrahman diusulkan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ada juga nama Ketua Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR Meutya Viada Hafid. Meutya digadang-gadang menempati kursi Menteri Komunikasi dan Informatika. Kader Golkar lain, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, diperkirakan kembali menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga atau memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dito Ariotedjo dikenal dekat dengan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Golkar juga mengincar posisi Menteri Perindustrian. Jabatan ini kerap dipegang oleh kader Golkar sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto. Menteri Perindustrian saat ini, Agus Gumiwang Kartasasmita, juga berasal dari Golkar. Para politikus Golkar menyebutkan Airlangga Hartarto telah menyetorkan nama-nama calon menteri kepada Prabowo.
Airlangga, Maman, dan Meutya tak merespons pertanyaan dan panggilan telepon dari Tempo. Sedangkan Dito enggan menanggapi kemungkinan menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran. “Saya berfokus menuntaskan tugas di Kemenpora sampai Oktober mendatang,” ujarnya melalui aplikasi WhatsApp, Jumat, 3 Mei 2024.
Adapun Idrus Marham tak mengetahui nama-nama yang diusulkan Airlangga sebagai calon menteri. “Yang tahu hanya Airlangga Hartarto,” katanya.
Bukan hanya Golkar, Partai Amanat Nasional juga menyiapkan nama calon menteri. Tiga politikus PAN yang ditemui Tempo mengatakan ada kemungkinan partai mereka mendapat empat kursi menteri. Beberapa di antaranya mengurus perekonomian, seperti Menteri Perdagangan. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat ini menempati posisi tersebut.
“Kemungkinan besar PAN ditugasi di Kementerian Perdagangan,” ucap Ketua Dewan Pakar PAN Drajad Wibowo, Kamis, 2 Mei 2024. Drajad mengatakan peluang partainya mendapat empat kursi menteri terlihat dari ucapan Prabowo Subianto saat menghadiri acara buka puasa bersama pengurus PAN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan dalam acara buka puasa bersama DPP PAN di Jakarta, 21 Maret 2024. Antara/Rivan Awal Lingga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan yang digelar pada Kamis, 21 Maret 2024, itu, Prabowo mengatakan PAN bisa mendapat kursi menteri lebih dari yang diminta. “Mungkin yang diminta X, yang dikasih bisa-bisa lebih dari X,” tutur Menteri Pertahanan itu.
Dalam pertemuan yang sama, Zulkifli Hasan menyampaikan nama-nama pengurus PAN yang berpeluang menjadi menteri, yakni Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno serta Wakil Ketua Umum Yandri Susanto dan Asman Abnur. Nama lain yang beredar di lingkup internal partai adalah Ketua PAN Viva Yoga Mauladi.
Tiga kader PAN bercerita bahwa partai mereka juga mengincar kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. PAN mengusulkan Eddy Soeparno, yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi Energi DPR. Posisi lain yang diincar PAN adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Menteri Pariwisata, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Narasumber yang sama mengatakan PAN tak hanya mendorong kader internal. Mereka menyebutkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga diajukan oleh Zulkifli Hasan kepada Prabowo. Erick diusulkan menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, yang saat ini dijabat Luhut Pandjaitan.
Eddy Soeparno mengaku belum mendengar namanya diajukan sebagai calon menteri. Menurut dia, pemilihan nama calon menteri merupakan kewenangan Zulkifli Hasan. “Kami tegak lurus dengan Ketua Umum PAN,” ujar Eddy saat ditemui Tempo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.
Seperti Golkar, Partai Demokrat berancang-ancang menempatkan kadernya di kabinet Prabowo. Dua petinggi Demokrat mengatakan setidaknya partai mereka bisa mendapat tiga kursi menteri. Salah satunya dipastikan menjadi milik Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Agus saat ini menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Demokrat mengajukan nama Agus sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan—bila tak ada perubahan nomenklatur. Jika posisi itu tak dipercayakan kepada Agus, Demokrat berharap putra bekas presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut tetap menduduki kursi Menteri Agraria.
Juru bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan penempatan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo. Tapi partainya sudah menyiapkan nama calon menteri. “Ketua Umum AHY menjadi yang pertama,” katanya. Selain Agus, nama yang muncul sebagai calon menteri adalah Sekretaris Jenderal Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Selain membidik Kementerian Kehutanan, Demokrat mengincar posisi Menteri Kelautan dan Perikanan. Sejumlah narasumber yang ditemui Tempo menyebutkan Demokrat berharap bisa mendapat kursi menteri yang mengurus lingkungan dan sumber daya alam. Sebab, isu lingkungan dianggap “basah” dan dekat dengan publik.
Partai koalisi Prabowo-Gibran yang tak lolos ke Senayan pun diperkirakan mendapat posisi menteri atau wakil menteri. Sejumlah narasumber di Koalisi Indonesia Maju bercerita, partai gurem dijatah satu kursi menteri. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep membenarkan kabar soal pembagian itu. “Satu dulu, melobinya susah,” ucapnya, Jumat, 26 April 2024.
Enam petinggi Koalisi Indonesia Maju mengatakan partai-partai pengusung Prabowo telah mengetahui jatah kursi sebelum resmi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai calon presiden. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti juga pernah memberi sinyal soal jatah kursi itu. “Kami telah membuat komitmen dengan Pak Prabowo,” tuturnya, Rabu, 24 April 2024.
Dua orang dekat Prabowo pun membenarkan adanya kesepakatan dengan partai-partai sebelum Pemilu 2024 digelar. Namun Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan belum ada pembahasan di Koalisi Indonesia Maju soal jatah kursi menteri di kabinet Prabowo. Begitu pula nama-nama calon menteri belum dibicarakan.
Ihwal pembagian jatah menteri di kabinet Prabowo sebelum pilpres 2024, Dasco mengatakan partai memang memiliki aspirasi tersebut. Namun ia membantah kabar bahwa partai-partai berebut kursi menteri. “Teman-teman koalisi santai semua soal kabinet dan belum ada yang tanya-tanya,” kata Wakil Ketua DPR itu kepada Tempo.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Erwan Hermawan, Francisca Christy Rosana, dan Intan Setiawanty berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Pada edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Kontrak Kursi Sebelum Laga".