Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
FRANS Kaisiepo memulai karier birokratnya dengan menjadi guru dan pamong praja di daerah terpencil. Ia ikut mendukung kemerdekaan Indonesia dan gencar melawan Belanda. Dalam Konferensi Malino, Frans Kaisiepo menyerukan penggantian nama Papua menjadi Irian. Ia pun menentang pembentukan Negara Indonesia Timur bikinan kompeni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karier Frans Kaisiepo melesat dengan menjadi Gubernur Irian Barat. Ia memberi perhatian penuh terhadap pendidikan anak-anak Papua. Frans mendapat tugas khusus dari Presiden Sukarno mengawal plebisit Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera 1969. Dengan berbagai alasan, ia mengklaim integrasi Papua dengan Indonesia akan membawa kebaikan. Pilihan yang membuatnya dicaci maki di kampung sendiri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Birokrat Pengawal Plebisit"