Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Lonjakan Harga Mobil Bekas di AS Tertinggi Sejak 1969

Permintaan mobil bekas meningkat karena masyarakat menghindari penularan Covid-19 di transportasi umum. Sedangkan harga kendaraan baru tidak berubah.

14 September 2020 | 12.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Harga barang-barang konsumsi di AS naik dengan kokoh pada Agustus 2020, termasuk harga truk dan mobil bekas yang meningkat paling cepat dalam lebih dari 51 tahun terakhir.

Fenomena itu diduga karena masyarakat AS Amerika menghindari transportasi umum karena kekhawatiran tertular Covid-19.

Nah, lonjakan harga truk dan mobil bekas di AS pada Agustus sebesar 5,4 persen, kenaikan terbesar sejak Maret 1969. Kenaikan CPI inti lebih dari 40 persen.

Dalam 12 bulan hingga Agustus, CPI inti naik 1,7 persen setelah naik 1,6 persen pada Juli. Sedangkan harga mobil atau kendaraan baru tidak berubah.

Laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada Jumat pekan lalu menunjukkan penguatan inflasi pada Agustus yang membuat kekhawatiran deflasi sirna.

Deflasi, penurunan harga secara umum, berbahaya selama resesi karena konsumen dan bisnis dapat menunda belanja untuk mengantisipasi harga anjlok.

Inflasi sepertinya tidak menghalangi Federal Reserve, bank sentral AS, untuk memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian untuk membantu pemulihan resesi akibat Covid-19 di tengah kelesuan pasar tenaga kerja yang cukup besar.

Bank sentral AS pada Agustus lalu menulis ulang kerangka kerjanya, memberi penekanan baru pada pasar tenaga kerja dan mengurangi kekhawatiran tentang inflasi yang terlalu tinggi.

"Harga barang konsumen pulih dari guncangan pandemi, tetapi karena kekurangan pasokan teratasi maka kenaikan harga akan mereda," kata Kathy Bostjancic, Kepala Ekonom Keuangan AS di Oxford Economics, New York, seperti dirilis Autoblog pada akhir pekan lalu.

Menurut Bostjancic, tujuan kebijakan baru The Fed adalah menggarisbawahi bahwa kebijakan moneter akan tetap sangat akomodatif untuk waktu yang cukup lama.

Indeks harga barang konsumen (Consumer Price Index/CPI) naik 0,4 persen bulan lalu, juga terangkat oleh kenaikan biaya bensin, rekreasi dan perabotan serta operasi rumah tangga.

CPI naik 0,6 persen pada Juni dan Juli setelah jatuh dalam tiga bulan sebelumnya karena penutupan bisnis untuk memperlambat penyebaran virus Corona.

Dalam 12 bulan hingga Agustus, CPI meningkat 1,3 persen setelah naik 1,0 persen dalam 12 bulan hingga Juli.

Ekonom yang diwawancarai Reuters itu memperkirakan CPI akan naik 0,3 persen pada Agustus dan naik 1,2 persen secara tahun ke tahun.

Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, CPI naik 0,4 persen bulan lalu setelah melonjak 0,6 persen pada Juli 2020, sebuah kenaikan terbesar sejak Januari 1991. 

AUTOBLOG.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus