Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RW 09, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Benny Maran membenarkan adanya upaya pembongkaran Mess Cendrawasih I pada Jumat Pagi, 30 Desember 2022. Puluhan orang yang diduga suruhan Pemprov Papua itu datang dengan membawa beko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi tadi pagi sekitar jam 09.00 WIB mereka datang dengan beko yang rencananya mau bongkar pintu gerbang kami," ujar Benny saat dihubungi Tempo, Jumat, 30 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benny menceritakan, sejak Kamis malam warga Mess Cendrawasih I telah menerima informasi bahwa mereka akan didatangi preman. Dia menyebut, preman-preman yang tak dikenalnya tersebut datang sekitar 20-30 orang untuk membongkar gerbang Mess Cendrawasih I atau yang dikenal dengan Mess Papua.
"Tapi tidak bisa (dibongkar) karena kami sudah antisipasi dari semalem," katanya.
Adapun antisipasi yang warga lakukan adalah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Dia pun menilai perlakuan ini tidak layak dilakukan oleh aparatur pemerintah yang mestinya datang untuk berdiskusi dengan warga.
"Segala sesuatu dengan dialog yang baik pasti diberi jalan keluar, bukan dengan cara premanisme seperti itu," ujarnya.
Dikatakan Benny, jika nantinya preman-preman itu kembali menakut-nakiti warga Mess Cendrawasih I, warga akan tetap mencoba menahan diri untuk menghindar dari kontak fisik.
"Tapi kalau kemudian kami diteror terus, bisa aja terjadi kondisi yang tidak diharapkan," tutur Benny.
Sebelumnya, telah beredar surat ketiga mengenai pemberitahuan pengosongan dan pembongkaran bangunan Mess Cendrawasih I yang akan dilakukan Pemprov Papua pada Rabu, 28 Desember 2022.
"Akan melakukan kegiatan penertiban/pengosongan dan pembongkaran Mess Cendrawasih I yang beralamat di Jl. KH. Mas Mansyur No.63, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat," demikian bunyi surat edaran Pemprov Papua, kemarin.
Namun, Sekretaris Ikatan Keluarga Cendrawasih Tanah Abang (IKCT) Hengky AP mengatakan pemberitahuan surat edaran pembongkaran tersebut tidak terealisasi karena IKCT telah berkoordinasi dengan beberapa pihak seperti Pemda DKI dan Komnas HAM.
"Tetapi hari ini mereka tidak datang karena kami lakukan koordinasi dengan pihak keamanan di DKI dan instansi terkait," kata Hengky saat dikonfirmasi, Rabu, 28 Desember 2022.