Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah calon pengantin di Bekasi melaporkan pemilik Harmoni Wedding--wedding organizer-- atas dugaan penipuan. Jumlah kerugian yang diderita korban diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu korban bernama Lina Herlina, 24 tahun. Ia merencanakan pernikahan pada Januari 2025 dan telah mengeluarkan uang Rp 56 juta untuk menggunakan jasa Harmoni Wedding. Uang itu dibayarkan secara bertahap kepada pemilik wedding organizer yang berinisial A. “Sembilan kali pembayaran, itu belum lunas, total nilai paket WO Rp 60 juta,” kata Lina di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa, 8 Oktober 2024 malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembayaran secara bertahap itu dilakukan atas dasar permintaan A. “Dia minta-minta terus untuk DP-lah, dengan alasan mamahnya sakit lah, mau umroh, ini itu segala macem," katanya.
Mulanya Lina tak menaruh curiga, sebab dia telah mendatangi langsung kantor WO Harmoni Wedding di Jalan Jati Raya, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Selain itu, pembayaran juga dilakukan dengan perjanjian di atas materai.
Namun menjelang fitting baju pernikahan yang dijadwalkan pada 4 Oktober 2024, pengelola wedding organizer tidak bisa dihubungi. "Tanggal 3 Okotober saya cek ke kantornya itu sudah kosong,” ujarnya.
Nasib serupa dialami Nia Dwiyani, 24 tahun. Ia telah menyetorkan uangnya sebesar Rp 17 juta untuk paket pernikahan senilai Rp 24 juta.
Nia mengetahui WO Harmoni Wedding dari sebuah akun Instagram. Ia kemudian menghubungi pengelola akun untuk mencari informasi. Belakangan, dia sering mendapat berbagai tawaran dari pemiliki Harmoni Wedding. “Misalkan di kasih diskon 20 persen atau Rp 2 juta atau berapa gitu,” kata Nia.
Nia menduga ada puluhan orang yang sudah menjadi korban penipuan WO Harmoni Wedding. Sebanyak 18 orang di antaranya telah melapor ke polisi. "Tapi kalau jumlah korban yang ada di grup WA (WhatsApp) ada 56 orang," katanya.