Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo bakal menerapkan batas portal S di sepanjang trotoar Jalan Matraman, Jakarta Timur dekat flyover Pramuka. Pemasangan portal itu untuk mencegah pengendara motor terobos trotoar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya, akan kami terapkan," katanya ketika ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Desember 2023. Namun dia tidak menjelaskan kapan pemasangan portal S itu akan dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dishub DKI akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga untuk memasang batas portal S itu. Dishub DKI akan terus melakukan pengawasan di trotoar Jalan Matraman yang masih banyak dilintasi pengendara motor.
"Saya sudah tugaskan Kasudin dan Kasatpol setempat untuk melakukan pengawasan," ujarnya.
Sebelumnya, viral di media sosial X--dulu Twitter, video anak-anak mengadang pengendara motor yang melintas di trotoar di Jalan Matraman Raya, Kebon Manggis, Jakarta Timur, di samping flyover Pramuka. Video itu diunggah oleh pemilik akun X @adriansyahyasin pada Selasa sore, 26 Desember 2023.
Menurut keterangan warga setempat, Eneng, pengadangan seperti itu sudah lumrah di sepanjang trotoar di Jalan Matraman Raya. Setahu dia, anak-anak mengadang pemotor itu karena sedang bermain di dekat trotoar dan merasa terganggu.
"Saya enggak lihat kalau kemarin. Tapi yang hadang pemotor reseh begini sudah lumrah," katanya di lokasi, Rabu, 27 Desember 2023.
Sekumpulan anak-anak menghadang pengendara motor yang melintas di sepanjang trotoar di Jalan Matraman Raya, Kebon Manggis, Jakarta Timur. Sumber: Media sosial @adriansyahyasin
Tak hanya anak-anak, ia mengatakan warga sekitar atau pejalan kaki kerap mengadang pengendara motor yang melintasi trotoar. "Sampai konflik adu mulut. Kami ingatkan, malah enggak terima, padahal siapa yang salah," ujar dia.
Hal serupa disampaikan oleh Nana, pengelola Warung Sate Solo Pak Syam yang lokasinya ada di sudut bagian paling dalam trotoar. "Tiga hari yang lalu, sebelum Natal itu tukang parkir saya sampai ribut, ditendang karena (pemotornya) enggak terima," ujarnya.
Menurut Eneng dan Nana, trotoar yang seharusnya jadi tempat aman bagi pejalan kaki ini justru rawan bahaya, sebab pengendara motor nekat melintasi trotoar. Padahal, katanya, beberapa kali petugas dari Dinas Perhubungan setempat dan Satpol PP menutup trotoar agar tidak bisa dilintasi motor. "Malah dibongkar dulu itu ada bambu yang nutup. Sekarang ada cone juga mereka geser," ujar Eneng.
Ia juga pernah mencoba memberikan efek jera untuk pengendara motor nakal yang menerobos trotoar. "Saya kalau jalan sengaja lambat, biar mereka sadar diri. Eh tapi malah diklakson terus," ujar dia mengeluh.
Pilihan Editor: Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji Ditahan Atas Dugaan Penggelapan Pajak, Ini Kasus dan Profilnya