Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo atau JakPro Widi Amanasto yakin perusahaannya tak bakal kolpas walaupun sudah menggelontorkan dana korporasi sebesar Rp70 miliar untuk menalangi pembuatan sirkuit Formula E. Kekhawatiran JakPro menjadi bangkrut ini sebelumnya diungkapkan oleh anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Insya Allah dengan perhitungan cashflow keuangan, kami sudah mempertimbangkan alokasinya," ujar Widi saat dihubungi Tempo, Rabu, 26 Januari 2022.
Sementara itu Corporate Communication Manager PT Jakpro, Melisa Suciati, menjelaskan angka Rp70 miliar pihaknya keluarkan bukan untuk persiapan trek Formula E di Ancol. Melisa mengatakan uang tersebut digelontorkan pada 2019-2020 atau saat sirkuit Formula E disebut bakal dilaksanakan di Monas.
"Sebagiannya (penggunaan dana Rp70 miliar) adalah pengadaan material dan akan digunakan pada race tahun 2022," kata Melisa.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak menyebut PT Jakarta Propertindo atau JakPro hampir kolaps alias bangkrut. Penyebabnya, perusahaan tersebut menggelontorkan dana korporasi sebesar Rp70 miliar untuk menalangi pembuatan sirkuit Formula E di Ancol.
"Dana korporasi keluar Rp70 miliar tentunya menimbulkan efek nyang sama ke JakPro, akan kolaps. Kalau gagal dilaksanakan dan swasta tidak ada yang ikut, maka uang JakPro akan hilang," ujar Gilbert kepada Tempo, Rabu, 26 Januari 2022.
Gilbert menjelaskan, sebelumnya JakPro juga mengeluarkan dana talangan untuk pembuatan Jakarta International Stadium (JIS) sebesar Rp80 miliar. Akibat hal itu, Gilbert mengatakan perusahaan hampir bangkrut.
Saat itu demi menyelamatkan perusahaan, Gilbert mengatakan pihaknya menyetujui dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) digunakan untuk pembuatan stadion. Kini kasus serupa kembali terjadi pada pembangunan sirkuit Formula E. Gilbert juga mengaku pesimistis perhelatan Formula E bakal mendatangkan untung. "Rencana revenue Rp2,1 triliun untuk tahun 2022 hanya di atas kertas," kata Gilbert.
M JULNIS FIRMANSYAH