Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

digital

Review Game PS VR2 Horizon Call of The Mountain: Mendaki Gunung Melewati Lembah dalam 3D

Pada game ini, busur dan panah masih jadi senjata utama. Namun mekanismenya lebih disederhanakan dan disesuaikan dengan PS VR2.

19 Maret 2023 | 22.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda penyuka permainan petualangan tapi selama ini penasaran dengan seberapa besar aslinya objek yang ditemui dalam game? Horizon Call of the Mountain yang dirilis oleh PS VR2 secara eksklusif pada Februari 2023 lalu adalah salah satu yang bisa dijajal untuk menjawab rasa penasaran itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Horizon Call of the Mountain adalah spin off dari seri game Horizon yang dikembangkan oleh Guerrilla Games untuk konsol PS5 dan hanya bisa dimainkan dengan menggunakan perangkat PS VR2. Game ini adalah salah satu permainan yang tersedia saat peluncuran perdana perangkat PS VR2.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inti dari seri game Horizon adalah action role-playing game dengan setting open world, yang memungkinkan pemain dapat bebas menjelajahi seluruh tempat yang ada di peta. Penjelajahan dapat dilakukan bertahap dengan mengikuti plot cerita utama atau secara bebas dengan mengikuti beberapa side-quest yang bertujuan untuk mendukung cerita utama.

Seri pertama game Horizon diluncurkan 2017 dengan judul Horizon Zero Dawn. Game yang berlatar belakang dunia masa depan ini bercerita tentang petualangan tokoh utama Aloy mencari jati diri dan asal usul dirinya, serta pengembaraannya menjelajahi dunia yang telah dikuasai oleh mesin serta manusia penjahat.

Horizon Call of the Mountain. Foto : playstation

Aloy dapat bergerak bebas mendaki gunung melewati lembah dengan berjalan kaki atau menunggang robot. Senjata utama Aloy adalah busur dan panah, serta ada beberapa senjata pendukung seperti tombak, slingshot, senapan mesin, dan peledak dengan berbagai jenis.

Seri kedua berjudul Horizon Forbidden West diluncurkan 2022 untuk konsol PS4 dan PS5. Masih mengikuti petualangan Aloy, game versi terbaru ini memiliki beberapa peningkatan dari game sebelumnya seperti peta permainan yang lebih luas, sistem persenjataan yang lebih kompleks, dan tambahan robot burung yang dapat ditunggangi Aloy untuk terbang mengarungi udara. Selain itu Anda bisa mengeksplorasi area bawah air, hingga ada perlengkapan tambahan seperti tameng yang dapat berfungsi ganda sebagai mini parasut.  

Adapun Guerrilla Games akan meluncurkan expansion untuk game ini yang eksklusif untuk digunakan konsol PS5 dengan judul Horizon Forbidden West: Burning Shores pada April tahun ini.

Horizon Call of the Mountain

Dalam game Horizon Call of the Mountain, pemain tidak mengambil peran sebagai Aloy, melainkan sebagai tokoh lain, yaitu Ryas. Yang satu ini merupakan tokoh orisinal yang diciptakan khusus untuk game ini. Sementara gameplay dari game aslinya masih tetap dipertahankan.  

Selama melakukan petualangan, pemain masih mengandalkan busur dan panah sebagai senjata utama. Namun mekanismenya lebih disederhanakan dan disesuaikan, agar lebih mudah dioperasikan menggunakan perangkat VR. Pemain juga bisa menjelajah area, di antaranya memanjat tebing dan lain-lain. 

Perbedaan game ini dengan dua game Horizon sebelumnya adalah adanya pembatasan peta yang bisa dijelajahi oleh pemain. Game ini pada dasarnya adalah tetap game action role-playing tetapi dengan plot dan area terbatas yang linear, namun ada sedikit perluasan area yang dapat diakses melalui side quest.  

Selanjutnya: Hal ini mungkin dilakukan secara sengaja oleh...

Hal ini mungkin dilakukan secara sengaja oleh pengembang. Alasannya, game ini diperuntukkan khusus dalam format virtual reality dan akan membutuhkan data yang lebih besar bila dirancang sebagai game open world.

Seperti game VR lainnya, permainan ini bisa dimainkan dengan menggunakan tiga setelan yaitu duduk, berdiri, dan Roomplay. Controller yang digunakan adalah controller VR2, karena dalam game ini pemain harus bisa menggerakkan kedua tangan dengan bebas.  

Controller digunakan selain untuk mengendalikan gerakan pergelangan tangan juga untuk mengendalikan genggaman jari. Genggaman jari diperlukan dalam mengoperasikan gerakan tokoh utama seperti mengambil item, mengambil busur dari arah punggung, menarik tali busur untuk melontarkan panah, dan melakukan panjat tebing.

Pandangan pemain dalam game ini adalah pandangan orang pertama, berbeda dengan seri Horizon lain yang mengambil setting kamera third person view.

Pengalaman Grafis

Sementara seluruh grafis dalam game ini ditampilkan secara 3D stereoskopik melalui headset VR2. Grafis 3D stereoskopik menambah kedalaman dimensi untuk setiap objek yang terlihat di layar headset. Salah satunya adalah tumpukan kayu bakar yang bila ditayangkan tanpa perangkat VR akan terlihat hanya sebatas citra 3D.  

Tangkapan layar game PS VR2 'Horizon Call of The Mountain' ketika sedang dimainkan, Jumat, 17 Maret 2023. Sumber: istimewa

Dengan 3D stereoskopik, tumpukan kayu tersebut akan terlihat kedalaman dimensi panjang, lebar, dan tingginya, mirip dengan kedalaman tiga dimensi yang dimiliki oleh mata manusia. Haptic feedback juga tersedia di headset dan controller.  

Adegan pertama Horizon Call of The Mountain cukup menakjubkan. Pemain dibawa untuk lebih mengenal alam raya Horizon secara mendalam dengan pemandangan sungai yang jernih, pegunungan yang asri, serta robot-robot yang berkeliaran di alam bebas.

Pemain, selain dimanjakan dengan grafis pemandangan indah, juga dipertunjukkan suara lingkungan yang jernih dan tiga dimensional. Suara dentuman Langkah kaki Tallneck jelas terdengar ditambah dengan haptic untuk menambah kesan dramatis.  

Game ini juga mengambil keuntungan dari first person view untuk menunjukkan skala makhluk mesin yang pada game sebelumnya kurang terlihat dengan jelas. Makhluk paling besar di lingkungan game ini adalah Tallneck yang ukurannya mirip dengan dinosaurus Brachiosaurus.  

Watcher mesin yang paling kecil ternyata ukurannya lebih besar sedikit daripada kuda, Snapmaw yang menyerupai buaya berukuran seperti paus pembunuh orca, hingga robot burung Stormbird yang menyerupai burung tetapi berukuran sebesar pesawat tempur F-16

Selanjutnya: Pembukaan game ini juga dimanfaatkan untuk ...

Pembukaan game ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan beberapa tokoh yang salah satunya adalah latar belakang tokoh utama Ryas.  

Ada sedikit perbedaan pada grafis manusia antara game ini dengan game Horizon lainnya. Pada game utama Horizon, grafis manusia lebih realistis dengan penekanan pada ekspresi wajah. Sedangkan pada Horizon Call of The Mountain ini grafis manusia lebih dirancang seperti animasi kartun. Namun hal ini tidak terlalu mengganggu gameplay.

Gameplay dan Catatannya

Setelah pengenalan tokoh, alur gameplay dilanjutkan dengan pengenalan pengendalian tokoh utama untuk eksplorasi lingkungan game. Dengan menggunakan controller VR2 pemain ditunjukkan pengoperasian tombol dan gerakan controller dasar yang diperlukan agar tokoh utama dapat memanipulasi obyek seperti mengambil item pendukung, senjata utama yaitu busur dan panah, serta cara untuk membidik anak panah supaya tepat sasaran.

Selain manipulasi item, pemain diberi petunjuk untuk bergerak dalam lingkungan dan puncaknya adalah memanjat tebing untuk menuju area selanjutnya.  

Tangkapan layar game PS VR2 'Horizon Call of The Mountain' ketika sedang dimainkan, Jumat, 17 Maret 2023. Sumber: istimewa

Untuk memanjat tebing, pemain harus menggerakan tangan dan menekan tombol agar avatar dalam game dapat meraih tepian tebing atau bangunan untuk bisa naik mirip seperti dalam kehidupan nyata. Menurut penulis, hal ini merupakan bagian yang paling menyenangkan dalam game ini.

Selanjutnya adalah pengenalan mekanisme pertempuran dengan mesin. Untuk pemain yang kemampuan adaptasinya lambat seperti penulis, mungkin membutuhkan waktu agak lama untuk membiasakan pengendalian pertempuran ini. Namun secara garis besar pertempuran ini cukup menantang dan menyenangkan.  

Pemain diajak untuk bisa mengalami sendiri betapa menegangkan dan menantangnya bertempur melawan mesin seperti yang Aloy alami di game sebelumnya. Untungnya mekanisme bidikan dan gerakan sedikit disederhanakan agar pemain tidak gampang pusing atau mual akibat guncangan pandangan.

Secara keseluruhan, game ini bisa memberikan perspektif yang berbeda untuk pecinta serial Horizon. Dukungan grafis yang mumpuni dan memang sangat pas untuk format VR, pemain dimanjakan dengan visual game apalagi dilihat dari sudut pandang first person.  

Pemain diajak untuk mendalami lingkungan dan peran tokoh utama dalam menjelajah dan bertempur di dunia Horizon Call of the Mountain yang penuh dengan tantangan alam dan makhluk-makhluk mesin. Secara gameplay cukup bisa meniru pengalaman yang sudah dibangun dari dua game sebelumnya. Walaupun sistem pertempuran, eksplorasi, dan pengelolaan itemnya lebih sederhana disesuaikan dengan gameplay VR. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus