Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melakukan pengerukan sedimen lumpur di sungai, waduk dan saluran air untuk mengoptimalkan daya tampung air saat hujan dan terutama banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dinas SDA bertanggung jawab dan rutin atas infrastruktur air, termasuk peningkatan kapasitas badan air melalui kegiatan pengerukan sedimen lumpur," kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 15 November 2024 dan dilansir Antara.
Hendri menyebutkan, pengerukan rutin di sungai, waduk dan saluran air ini dilakukan untuk mengangkat sedimen lumpur di lima wilayah kota administrasi sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air. Jika kapasitas dalam kondisi aman, maka dapat meminimalkan genangan atau banjir saat musim hujan.
Berdasarkan data hingga 1 November 2024, pengerukan di lima kota administrasi sudah mencapai 874.886 meter kubik (m3). Jumlah itu sama dengan 94,1 persen dari target volume pengerukan yang sebanyak 929.932 m3.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hendri, antisipasi banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah mengoptimalkan pengoperasian dan pemeliharaan atau perawatan sarana dan prasarana pengendali banjir seperti rumah pompa, pintu air dan alat berat.
Hendri mengungkapkan tinggi muka air (TMA) Pintu Air Manggarai pada periode 1-13 November 2024 ini terpantau masih dalam batas normal di bawah 750 centimeter (cm). Pintu Air Manggarai sempat berstatus Siaga 3 karena TMA menyentuh angka 769 cm pada Ahad (10/11/2024) sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, tinggi muka air kembali normal sebelum pukul 09.00 WIB di angka 750.
Indikator batas siaga TMA Pintu Air Manggarai kalau normal di bawah 750 cm, Siaga 3 (751-850 cm), Siaga 2 (851-950 cm) dan Siaga 1 di atas 950 cm.
Hendri mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena dapat menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir. Masyarakat juga dapat melaporkan melalui aplikasi JAKI ataupun kanal CRM lainnya bila terkena banjir.