Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

Menteri Bahlil menyatakan sedikitnya ada empat goncangan global yang mengancam perekonomian Indonesia terjadi dalam kurun 2018 hingga 2022.

5 Oktober 2022 | 15.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan sedikitnya ada empat goncangan global yang mengancam perekonomian Indonesia terjadi dalam kurun 2018 hingga 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, ia menjelaskan, pada periode tahun 2018-2019, terjadi perang dagang antara Amerika dan Cina. “Hal ini sangat terasa dampaknya pada ketidakstabilnya perekonomian Indonesia," ujarnya saat memberi orasi ilmiah di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang disiarkan di YouTube BKPM, Rabu, 5 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua, kata Bahlil, ketika perang dagang tersebut belum usai, muncul suatu musibah besar bagi dunia yaitu pandemi Covid-19. Hampir semua negara terkena dampaknya. "Diawali dari krisis kesehatan, berdampak pada krisis ekonomi, bahkan politik, dan krisis sosial,” tuturnya.

Pandemi belum selesai, muncul masalah baru ketiga yakni konflik global karena perang Rusia dan Ukraina, yang berimbas pada krisis pangan dan energi di Indonesia. Oleh karena itu, ia menyatakan, stabilitas ekonomi global hari ini sangat gelap.

"Stabilitas ekonomi global hari ini saya ingin katakan sangat gelap. Saking gelapnya, tidak ada satu orang pun yang dapat memprediksi potret ekonomi global ke depan," ucap Bahlil.

Indonesia juga tetap harus waspada, menurut Bahlil, karena negara ini sedang dihadapkan dengan konflik baru antara Cina dengan Taiwan.

“Hati-hati akan masuk ke babak ke-4, yaitu ketegangan antara Cina dan Taiwan. Ini menjadi potret variabel yang akan mempengaruhi ekonomi global," ujar Bahlil.

Tingginya tensi perekonomian global sudah mulai terasa dampaknya di Indonesia. Salah satunya terlihat dari lonjakan harga minyak Indonesia terkerek oleh harga minyak dunia. 

Harga minyak yang dipatok pada APBN 2022 sebesar US$ 63-170 per barel, sekarang rata-ratanya selama Januari hingga Agustus sudah melonjak jadi US$ 100-104 per barel. Kurs rupiah pun melemah dari yang ditetapkan pada APBN 2022 sebesar Rp 14.500, kini berada di level Rp 14.750-15.200 per dolar AS.

NABILA NURSHAFIIRA 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus