Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram – Bandar Udara (Bandara Lombok) kembali ditutup pagi ini, sekitar pukul 10.37, Kamis, 30 November 2017. Akibatnya banyak reservasi kamar hotel yang dibatalkan.
Sekretaris Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Endah Setyorini mengatakan berdasarkan data Indonesia Hotel General Manager Association NTB, dinyatakan ada 11 hotel yang mengalami pembatalan kedatangan tamu. ''Jumlahnya 2.874 room night yang tidak jadi datang,'' katanya.
Kalau rata-rata harga kamar hotel berbintang yang dipesan Rp 650 ribu, artinya pendapatan yang tertunda diperoleh mencapai Rp 1,86 miliar.
Baca: Ini Alasan Bandara Ngurah Rai Kembali Dibuka
Sebelumnya, sejak dinihari sebagai dampak dari abu debu gunung Agung, hari ini, Kamis, 30 November 2017, Garuda Indonesia meniadakan tujuh penerbangan dari Bandara Internasional Lombok atau Lombok International Airport (LIA). Sedangkan Citilink meniadakan dua penerbangan.
Sejak pagi, yang dipastikan tidak terbang adalah tujuh penerbangan GA dari LIA, yang dibatalkan adalah GA431 tujuan Jakarta, Soekarno-Hatta (Soehat), GA7049 ke Denpasar, GA7024 ke Bima, GA435 Soehat, GA433 Soehat, GA365 Surabaya, dan GA451 Denpasar.
Sedangkan penerbangan Citilink yang dibatalkan adalah QG-167 tujuan Halim Perdanakusuma dan QG-665 Surabaya.
LIA masuk dalam area sebaran debu gunung Agung, Kamis 30 November 2017. Karena itu, mulai pukul 10.37 dikeluarkan Notice to Airman (NOTAM) mengenai ditutupnya operasi LIA hingga pukul 12.00 tengah malam nanti.
Seusai rapat di ruang Emergency Office Centre LIA, General Manager LIA I Gusti Ngurah Ardita mengatakan semua penerbangan dari dan ke LIA dibatalkan. ''Pembatalan dilakukan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,'' ujarnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok Oral Sem Wilar mengutip hasil pantauan Volcanic Ash Advisory Center (VACC) Darwin, menyebut pantauannya LIA masuk area sebaran. ''Arah angin ke tenggara dari gunung Agung. Jadi, sebaran abunya ke selatan Lombok,'' tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini