Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Buku Biografi Luhut Binsar Pandjaitan berjudul "Luhut" diluncurkan. Menteri Kesehatan Budi Gundi Sadikin menjadi salah satu pembicara dalam peluncuran buku biografi dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi sempat ditanya oleh pembawa acara Deddy Corbuzier di peluncuran buku itu. “Pak Budi, sebelum bercerita mungkin boleh saya mau satu kata, kalau untuk Pak Luhut satu kata itu apa,” tanya Deddy. Kemudian Menkes itu menjawab: “Pak Luhut kalau digambarkan satu kata. Galak!!!,” lalu disambut gelak tawa para hadirin di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta Selatan, Jumat, 7 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam acara tersebut, Budi memberikan perspektif dalam kacamata sipil untuk seorang Luhut. Budi mengaku terkejut dengan latar belakang Luhut yang seorang tentara.
"Jadi saya kerja sama Pak Luhut saya terkejut juga kok beliau dulu pernah jadi tentara Komandan Gultor Kopassus. Karena, kata dia, waktu bekerja menangani Covid-19," kata dia.
Menurut dia, Luhut memperlihatkan kepribadian penuh kasih sayang saat menangani pandemi. “Budi kita bekerja musti dengan hati ini, banyak sekali yang mati,” ucap Budi menirukan perkataan Luhut saat bekerja untuk menangani Covid-19.
Kala menangani Covid-19, kata dia, Luhuy bekerja setiap hari, siang, malam, hingga akhir pekan. Dia menilai Luhut, benar-benar ingin menyelematkan orang lain. “Padahal saya pikir waktu jadi tentara kan Kopassus kerjanya nembak-nembakin orang, ini benar-benar antitesa dengan beliau sebagai seorang tentara,” tutur Budi.
Budi juga membayangkan seorang tentara terlatih sangat intuitif karena dengan waktu terbatas dapat mengambil keputusan menyerang dan menyelesaikan tugas dengan cepat. “Dan Pak Luhut kalau ngambil keputusan, dia itu analisanya dalam banget,” ucap Budi.
Buku Biografi Luhut Binsar Pandjaitan itu digagas oleh adik kandung Luhut, Nurmala Kartini Pandjaitan-Sjahrir dan ditulis oleh Noorca M. Massardi. Isinya memuat hal-hal yang selama ini luput dari sorotan publik, salah satunya tentang masa kecil Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu bersama dengan adiknya.
Biografi juga cukup istimewa bagi Luhut, untuk ulang tahun yang ke-75 pada 28 September 2022. Buku ini merupakan kado spesial dari sang adik yang mewakili keluarga besarnya. Menko Luhut menilai semua yang diceritakan oleh adiknya dalam buku itu cukup baik. “Terimakasih Kar isinya sangat luar biasa. Ini adalah memory of life,” tutur dia.
Awalnya, Luhut mengaku tidak mengetahui buku tersebut digagas oleh adiknya. Namun suatu ketika, dia menjelaskan, adiknya akhirnya memberitahu memiliki niat menulis cerita masa kecil.
“Kita sangat dekat dulu, tapi Kartini lemah dan menurut saya tidal pintar-pintar banget tapi setelah melihat dia menyelesaikan kuliah di UI, ternyata adik saya hebat banget,” kata dia
Di dalam buku itu, Luhut menceritakan, banyak pengalaman masa kecilnya dan adiknya. Salah satunya kisah berenang bersama dan bermain ke hutan yang berada tepat di belakang rumahnya dulu. “Saya suka ngajak Kartini, sampai suka dikejar babi liar di sana. Saya suka berkelahi dulu juga diceritalan juga oleh dia,” kata Luhut.
Buku tersebut menceritakan Luhut tidak hanya cemerlang di bidang militer, tapi juga dikenal sebagai birokrat dengan pencapaian gemilang. Kiprahnya di militer dari satuan khusus, pengusaha, pejabat publik, duta besar, menteri hingga menteri koordinator sampai dengan perang melawan pandemi Covid-19 juga ditulis.
Baca: Rocky Gerung Analogikan Luhut Binsar Panjaitan Seperti Mawar: Wangi tapi Berduri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini