Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus mantan Menteri Perdagangan periode 2004-2011, Mari Elka Pangestu, mengatakan bakal ada dampak dari serangan Iran ke Israel terhadap ekonomi Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau terjadi eskalasi tentunya akan terjadi ketidakpastian dan ketegangan yang terjadi, itu jauh lebih besar pengaruhnya kepada ekonomi dunia dan tentu terhadap Indonesia,” kata Mari Pangestu dalam diskusi di Channel YouTube IDN Times pada Senin, 15 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dampak ke global bukan hanya Iran, tapi negara-negara lain yang akan bergerak bila terjadi pembalasan.
“Tentu kami perlu juga punya analisa mengenai kemungkinan eskalasi itu meningkat dan bila mana Israel membalas kembali dan bagaimana nanti itu menarik pihak-pihak Amerika dan negara-negara yang selama ini mendukung Israel,” ujarnya.
Mari Pangestu mengatakan juga bakal berpengaruh pula ke negara lain, seperti Turki dan Rusia, konflik bakal meningkat. Dia menganalisis hal ini akan merugikan Amerika terutama rute perdagangan. “Ini kaitannya dengan ekonomi ya, karena kaitannya dengan perdagangan internasional,” ujarnya.
Selanjutnya: Jika terjadi eskalasi harga minyak akan meningkat....
Jika terjadi eskalasi harga minyak akan meningkat, padahal dua minggu sebelumnya harga minyak sudah naik. “Ini sudah ada serangan, diperkirakan harga minyak akan naik, inflasi meningkat,” ujar Mari Pangestu
Mari Pangestu menduga, Iran sengaja melakukan serangan kepada Israel untuk mengganggu keadaan dunia. “Terutama dampaknya kepada Amerika,” tuturnya.
Kenaikan harga minyak, nantinya bakal mengganggu ekonomi Amerika. Dolar AS bakal menguat dan harga emas akan naik. “Lalu apa pengaruhnya kepada Indonesia? Ini saya lihat per 12 April harga emas naik 12 persen, harga minyak juga naik, dolar AS menguat. Nah untuk Indonesia, akan ada gangguan terhadap impor seperti minyak, gandum, dan produk Eropa lain,” tuturnya.
Selain itu, rupiah melemah dan terjadi masalah anggaran serta defisit fiskal . “Karena kalau harga naik tentunya subsidi BBM juga akan naik. Kalau terjadi eskalasi, pemerintah yang baru akan mengalami ketidakpastian,” kata Mari Pangestu.
Pilihan Editor: Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus