Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo mendapatkan perjanjian pendanaan hijau sektor kelistrikan sebesar EUR 1,2 miliar dari Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) pada ajang Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan, Rabu, 13 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adik kandung Prabowo itu mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan menggalang kolaborasi hingga tingkat global, peralihan ke energi terbarukan diharapkan mampu menopang swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 14 November 2024.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra itu menjelaskan, pemerintah telah memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan dengan mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8 persen secara berkelanjutan. Dia menyebut, Pengembangan sumber energi bersih berperan krusial untuk meningkatkan daya saing industri. Oleh karena itu, kata dia, dalam 15 tahun ke depan, kapasitas pembangkit energi terbarukan Indonesia ditargetkan bertambah 75% dari total penambahan kapasitas listrik sebesar 100 gigawatt (GW).
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama internasional yang telah terjalin sebagai bentuk upaya bersama mencapai target Net Zero Emissions (NZE),” ucap Hashim.
Adapun, kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) dengan KfW untuk pengembangan proyek energi bersih yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan transmisi yang menghubungkan ke pembangkit hijau.
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, keterlibatan KfW dalam proyek-proyek hijau PLN diharapkan mampu menarik lebih banyak mitra internasional untuk turut berkolaborasi. Sehingga, akan tercipta suatu kolaborasi strategi, teknis dan investasi yang berkelanjutan dalam aksi iklim global.
"Kolaborasi ini menandakan langkah proaktif PLN dalam memperluas kemitraan internasional dalam meningkatkan swasembada energi nasional yang berkelanjutan searah dengan aksi iklim global," kata Darmawan.
Sustainability Officer KfW Group, Jürgen Kern menyatakan, dukungan KfW kepada Indonesia merupakan wujud komitmen negara Jerman dalam mendukung kerja sama internasional untuk mencapai transformasi hijau.
Apalagi, menurut Jürgen, PLN merupakan pusat transisi energi di Indonesia. PLN memiliki komitmen yang kuat untuk menghijaukan sektor energi sekaligus memastikan akses energi yang andal.
"Oleh karena itu, kami percaya bahwa Indonesia-Jerman terus bisa memperkuat kemitraan di sektor energi. Terutama dalam proyek energi bersih seperti panas bumi, air dan juga transmisi. Untuk mencapai target NZE, diperlukan kolaborasi dan kemitraan yang baik," kata Jürgen.