Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Kementerian PKP Berniat Naikkan Target Rumah Subsidi Hingga Hampir 4 Kali Lipat

Kementerian PKP merencanakan peningkatan target pembangunan rumah subsidi jadi 4 kali lipat dari target di tahun-tahun sebelumnya

16 November 2024 | 15.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengungkapkan, kementeriannya sedang merencanakan peningkatan target pembangunan rumah subsidi jadi 4 kali lipat dari target di tahun-tahun sebelumnya. Jumlah tersebut ia sampaikan ke Kementerian Keuangan sebagai salah satu usulan guna mendukung program 3 juta rumah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami menargetkan rumah subsidi dari sebelumnya 220 ribu menjadi 800 ribu,” kata menteri yang akrab disapa Ara tersebut seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 16 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usulan target itu menyusul adanya perubahan proporsi dukungan pembiayaan perumahan yang sebelumnya hanya berasal dari APBN. Menurut Ara, penyesuaian dukungan pembiayaan diperlukan agar pembiayaan perumahan tidak selalu mengandalkan anggaran APBN, tapi juga dari pendanaan perbankan.

Ia menerangkan, pendanaan melalui koordinasi dengan sejumlah bank penyalur subsidi sebagai skema pembiayaan program 3 juta rumah bisa menjadi alternatif pembiayaan yang lebih mudah diakses masyarakat.  Pemerintah menurutnya, mendorong pendanaan kredit pemilikan rumah (KPR), fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), dan skema bantuan uang muka (SBUM) juga adanya perubahan proporsi APBN dan bank yang sebelumnya 75:50 menjadi 50:50. "Sehingga akan menjangkau lebih banyak masyarakat untuk mengakses rumah subsidi," kata dia.

Sebelumnya, Ara pernah menerangkan, pihaknya juga telah bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir dan akan bekerja sama dengan berbagai pihak swasta sebagai upaya mencari banyak cara untuk skema pembiayaan dari program pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

Maruarar juga mengajak para perusahaan pengembang atau konstruksi untuk ikut membantu program ini, termasuk lewat skema corporate social responsibility (CSR). Ia mengimbau para pengusaha ikut menyumbangkan dana pribadinya untuk menyukseskan program tersebut dengan menjadi pengusaha yang pro-rakyat. “(Pengusaha) kalau nuntut sana-sini kencang banget ya. Jadi coba lah yang kayak gitu-gitu (nyumbang) juga kencang juga suaranya,” ucap Ara di Menara BTN, Jumat lalu, 8 November 2024.

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah. Menurutnya, sumber-sumber dana perumahan lain yang bisa digunakan sehingga semakin banyak jumlah masyarakat yang mendapatkan rumah bersubsidi dengan kualitas yang baik.

"Semangat gotong royong ini juga harus ada dalam pembiayaan perumahan. Kami akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan mengenai sistem yang ada serta rencana penyempurnaan pola pembiayaan yang kami rencanakan untuk program 3 juta rumah," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Kamis, 14 November 2024.

M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus